MOZAIK ISLAM

Kapan Terakhir Kita Mensyukuri Nikmat Islam?

ASSAJIDIN.COM — Islam berakar kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada Allah SWT. Orang yang beragama Islam berarti ia pasrah dan tunduk patuh terhadap ajaran-ajaran Islam. Seorang muslim berarti juga harus mampu menyelamatkan diri sendiri, juga menyelamatkan orang lain. Tidak cukup selamat tetapi juga menyelamatkan.

Secara istilah Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat.

Inti ajarannya (rukun Islam) adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan pergi haji bila mampu.

Islam datang ke bumi untuk membangun manusia dalam kedamaian dengan sikap kepasrahan total kepada Allah SWT, sehingga seorang yang beragama Islam akan mengutamakan kedamaian pada diri sendiri maupun pada orang lain. Juga keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain.

Dalam sebuah hadits Nabi SAW dikatakan:

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِه، وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
Artinya:

Seorang muslim itu yang menyelamatkan muslim yang lain dari perkataannya, dan dari perbuatan tangannya, dan orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari sesuatu yang dilarang Allah. (HR. Nasa’i).

 

Sungguh lalainya kita apabila kita lupa mensyukuri nikmat ini. Padahal ini adalah nikmat yang amat besar bagi kita. Sampai – sampai Allah SWT mewasiatkan kepada kita

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Lihat Juga :  JCH Embarkasi Palembang Gelombang I Semua telah Diterbangkan ke Tanah Suci

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. Ali Imran : 102)

Sahabat sekalian, sudah seharusnya kita selalu bersyukur dengan sebenar – benarnya syukur atas nikmat iman dan islam yang Allah telah anugerahkan kepada kita ini. Karena dengan islam inilah minimal kita sudah memegang tiket untuk memasuki Surga Allah, sebagimana hadist Rasulullah SAW yang di riwayatkan oleh bukhari dan muslim

يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَفِي قَلْبِهِ وَزْنُ شَعِيرَةٍ مِنْ خَيْرٍ

Akan keluar dari neraka orang yang mengatakan: “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah sedang di dalam hatinya ada seberat gandum kebaikan. (HR. Bukhari No 44 dan Muslim No 193)

Dengan Iman dan Islam inilah maka semua amal kita akan bermanfaat di sisi Allah SWT,

.إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّـهِ الْإِسْلَامُ ۗ

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam…” (QS. Ali Imran : 19)

Sahabat Sekalian, Sebanyak apapaun amal baik kita, tanpa landasan iman dan islam maka semua itu akan sia – sia, pentingnya iman dan islam itulah yang membuat kita sangat butuh akan nikmaat itu, sehingga dalam sholat kita, kita selalu memanjatkan doa

اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ

Tunjukilah kami jalan yang lurus (QS. Al Fatihah : 6)

Sering Bersyukur dengan nikmat dunia namun lupa dengan nikmat Iman dan Islam
Kita sering kali bersyukur ketika mendapat harta, kita seringkali bersyukur ketika mendapatkan hal- hal dunia lainya, Hal tersebut tidaklah salah, namun kita kadang lupa untuk bersyukur akan nikmat Allah yang paling besar yaitu nimat Iman dan Islam

Lihat Juga :  Harnojoyo Tandatangani Perwali, Wajibkan Pejabat Pemkot Palembang Shalat Subuh Berjamaah di Masjid

Sahabat sekalian, ketika kita diberi harta, kita diberi dunia, maka bisa jadi itu adalah ujian. Belum tentu ketika kita diberi harta / hal dunia lainya itu adalah tanda bahwa Allah sayang dengan kita. Namun sebaliknya, ketika Allah menanugrahkan iman maka barang tentu itu adalah tanda bahwa Allah menyayangi kita

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

إِنَّ اللهَ يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لاَ يُحِبُّ ، وَلاَ يُعْطِي الإيْمَانَ إِلاَّ مَنْ يُحِبُّ

“Sesungguhnya Allah memberi dunia pada orang yang Allah cinta maupun tidak. Sedangkan iman hanya diberikan kepada orang yang Allah cinta.” (HR. Buhkari)

Atau dalam hadist yang lain

من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين

”Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, maka Dia akan memberikan pemahaman tentang dien (agama)kepadanya .”(HR. Bukhari)

Maka sudah sepatutnya kita benar – benar bersyukur bahwa Allah telah menganugerahkan nikmat iman dan islam kepada kita, dan mestinya kita bergembira dengan hal itu melebihi syukur kita ketika kita diberi hal – hal dunia

قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS. Yunus : 58). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button