Doa-doa Nabi Yusuf AS yang Bisa Diamalkan dalam Kehidupan Sehari-hari
AsSAJIDIN.COM –Berikut ini adalah bacaan doa Nabi Yusuf AS yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Doa Nabi Yusuf AS ketika hendak bercermin:
اَلَّلهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
Allahumma kamaa hassanta khalqii fa hassin khuluqi.
Artinya: “Ya Allah, sebagaimana Engkau telah ciptakan aku dengan baik, maka perbaikilah akhlakku.”
Doa Nabi Yusuf as Memohon agar Dilindungi dari Rayuan Wanita
Melansir pada buku Dahsyatnya Doa Para Nabi yang disusun oleh Syamsuddin Noor, S. Ag., Doa Nabi Yusuf as yang beliau panjatkan ketika beliau menolak rayuan wanita yang dapat menjerumuskannya ke dalam dosa.
قَالَ رَبِّ ٱلسِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلْجَٰهِلِينَ
Qāla rabbis-sijnu aḥabbu ilayya mimmā yad’ụnanī ilaīh, wa illā taṣrif ‘annī kaidahunna aṣbu ilaihinna wa akum minal-jāhilīn
Artinya: “Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh” (QS. Yusuf: 33)
Hikmah dari doa ini adalah Nabi Yusuf as telah mengorbankan kepentingan pribadi demi ketenteraman masyarakat. Nabi Yusuf as lebih memilih untuk masuk penjara daripada menjadi fitnah di kalangan para perempuan. Hal tersebut dilakukan oleh Nabi Yusuf as untuk memulihkan nama baik seseorang, serta untuk ketenteraman masyarakatnya.
Doa Nabi Yusuf as Memohon agar Akhir Hidupnya Husnul Khatimah
Sebagaimana yang dilansir pada buku Dahsyatnya Doa Para Nabi yang disusun oleh Syamsuddin Noor, S. Ag., berharap meninggal dalam keadaan husnul khatimah adalah keharusan bagi setiap muslim yang beriman. Sebab hal tersebut, di sini dianjurkan untuk meminta akhir hidup yang husnul khatimah. Berikut ini adalah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Yusuf as ketika beliau memohon untuk husnul khatimah:
۞ رَبِّ قَدْ ءَاتَيْتَنِى مِنَ ٱلْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِى مِن تَأْوِيلِ ٱلْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ أَنتَ وَلِىِّۦ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ
Rabbi qad ātaitanī minal-mulki wa ‘allamtanī min ta`wīlil-aḥādīṡ, fāṭiras-samāwāti wal-arḍ, anta waliyyī fid-dun-yā wal-ākhirah, tawaffanī muslimaw wa al-ḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn
Artinya: “Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.” (QS. Yusuf: 101). (*/sumber: detik)