Keistimewaan Mengurus Anak Yatim Sesuai Ajaran Al Quran
ASSAJIDIN.COM– Akhir-akhir ini dunia maya di hebohkan oleh video viral yang menunjukkan aksi kekerasan terhadap anak-anak Panti Asuhan di Kota Palembang yang semestinya panti asuhan menjadi rumah tempat memelihara dan merawat anak yatim atau yatim piatu.
Video tersebut memperlihatkan seorang pria yang merupakan Ketua Pengurus Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Palembang yang tampak sedang menghina dan berbicara kasar kepada anak-anak di panti asuhan tersebut.
Tidak hanya kasar berbicara, ia juga melakukan kekerasan fisik seperti memukul anak-anak yang berada di panti asuhan tersebut.
Melansir dari Assajidin.com, Pelaku kekerasan tersebut telah di amankan oleh pihak kepolisian setempat juga anak-anak Panti Asuhan tersebut telah diamankan oleh Pemerintah.
Dalam Islam mengajarkan agar kita sebagai umat untuk memuliakan anak yatim maupun yatim piatu baik yang diurus di rumah maupun di panti asuhan.
Anak yatim merupakan mereka yang telah tidak mempunyai ayah untuk mengasihi dan memberikannya nafkah. Selain telah dicontohkan oleh Nabi SAW, Allah SWT juga sudah menyampaikannya di dalam Al Quran perihal keutamaan-keutamaan menyantuni anak yatim.
Agama Islam memberikan kedudukan yang tinggi pada anak yatim. Hal ini dapat dilihat dari keistimewaan anak yatim tersebut. Bahkan Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk senantiasa memuliakan dan berbuat baik kepada anak yatim.
Lantas apa saja sih keistimewaan dan kebaikan yang diperoleh dalam mengurus anak yatim piatu menurut Al Quran.
1.Ganjaran Surga di Akhirat dan Amal Shalih
Di dalam Al Quran surah Al Baqarah Ayat 220 menjelaskan bahwasanya memperbaiki keadaan anak-anak yatim adalah hal baik.
“Tentang dunia dan akhirat. Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!” Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia datangkan kesulitan kepadamu. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana,”
Terlebih hal ini dikuatkan pula dengan hadist lain seperti Hadist Tirmidzi yang berbunyi “Barangsiapa yang memelihara anak yatim di tengah kaum muslimin untuk memberi makan dan minum, maka pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali apabila dia telah berbuat dosa yang tidak bisa diampuni.
2. Rumah Di Penuhi Keberkahan
Dalam hadist lain juga akan mendapatkan keberkahan bagi rumah seorang muslim yang mengasuh anak yatim dengan baik salah satunya Rumah Panti Asuhan.
Namun, hal tersebut akan berbalik jika anak yatim tersebut diperlakukan dengan jahat.
“Sebaik-baik rumah orang Islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat.” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
Namun disebut yatim jika anak tersebut belum baligh. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak lagi disebut yatim anak yang sudah bermimpi (baligh).” (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib).
Allah pula menghendaki umat muslim untuk berbuat baik kepada anak yatim seperti dalam kandungan Al Quran surah An-Nisaa ayat 36 “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,”
3. Mendapatkan Pahala Jihad
Tidak hanya sekedar janji, menyantuni anak yatim dalam anjuran agama Islam akan mendapatkan pahala yang luar biasa seperti jihad.
“Barang siapa yang mengasuh tiga anak yatim, maka bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya, dan bagaikan orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus pedangnya untuk berjihad di jalan Allah. Dan kelak di surga bersamaku bagaikan saudara, sebagaimana kedua jari ini, yaitu jari telunjuk dan jari tengah”(H.R. Ibnu Majah)
4. Mendapatkan Bekal Amal di Akhirat
Hidup di dunia hanyalah sementara dan moment untuk mencari amal sebanyak mungkin yang akan menjadi bekal di akhirat nanti.
Menyantuni anak yatim sama halnya sebagai investasi amal untuk bekal di akhirat seperti Hadist Riwayat Muslim Abu Huraurah “Jika manusia mati atau terputusnya amalnya, kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat serta anak salih yang medoakannya.
Menyantuni anak yatim termasuk sedekah jariyah yang akan menjadi bekal selma di akhirat.
Berikut adalah beberapa hal bukti islam memuliakan anak yatim, Maka jangan takut untuk menjadi manusia yang menyantuni, memlihara dan memuliakan anak yatim. (Reporter Tri Jumartini)