NASIONAL

Tergugah Nyaleg DPRD Palembang untuk Wujudkan Keadilan Sosial

ASSAJIDIN.COM–KGS Achmad Faqowini adalah Bacaleg DPRD Kota Palembang 2024-2029 Dapil 1 Palembang dari Partai Amanat Nasional (PAN). Maju pada Pileg 2024 mendatang, KGS Achmad Faqowini bertekad mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat Palembang dari berbagai aspek.

KGS Achmad Faqowini mengatakan, dia maju pada Pileg 2024 mendatang tujuannya adalah untuk mewujudkan keadilan sosial dari berbagai aspek. Yakni aspek sosial,aspek pendidikan, pembangunan infrastruktur dan pembangunan manusia.

“Ada banyak Caleg yang memiliki jargon ataupun tagline yang digaungkannya itu bukan masalah untuk mewujudkan keadilan. Tapi untuk memperbaiki infrastruktur kemudian sistem pendidikan. Nah itu adalah bagian dari mewujudkan keadilan sosial. Tujuan saya cuman satu untuk mewujudkan keadilan sosial,” katanya.

Ketika ditanya strategi kampanye, KGS Achmad Faqowini, dia memiliki pola kampanye berbeda dengan yang lain.

“Saya tidak menggunakan pola yang formal kita harus membuat forum. Atau masyarakat wajib sifatnya untuk mendengarkan paparan visi misi kita, itu tidak. Tapi kita diskusi biasa, saya sapa masyarakat seperti biasa berdialog seperti biasa jadi untuk menghidupkan kembali politik di warung kopi. Karena itulah perasaan yang sebenarnya tanpa di filter. Karena di warung kopi itu berangkat dari hati, jadi sifatnya real,” paparnya.

Selain itu, sambung KGS Achmad Faqowini, dia juga menggunakan pola kampanye sesuai dengan hobi anak muda zaman sekarang.

 

“Pola anak muda zaman sekarang
seperti Mabar game online. Kemudian futsal lebih ke olahraga, musik stand up, intinya dunia kreatif lah. Kampanye itu jangan monoton. Jangan blusukan saja jadi kita harus ubah. Lengennya merevolusi bukan menjalankan warisan kita harus merevolusi pola kampanye itu. Kita ubah semaksimal mungkin kita upayakan untuk menarik perhatian masyarakat,” bebernya.

Lihat Juga :  Kementerian Luar Negeri Dorong Provinsi Kerja Sama dengan Negara-negara Asia Timur

“Karena kalau untuk banyak caleg ketika dia blusukan dia menekankan kepada masyarakat untuk memilih dia. Saya justru lebih mengedukasi masyarakat agar jadi pemilih cerdas. Karena budaya manipolitik itu masih ada,susah sulit untuk dihilangkan. Karena itu setiap pergantian pemimpin itu diwariskan. Itu ada yang menjaga dengan baik dan jangan sampai hilang. Karena ada yang merasa duitnya itu bisa memenangkan dia. Dan dia tidak yakin denga tidak banyak bergerak dan main duit langsung jadi banyak seperti itu berpikirannya,” ucapnya.

Oleh sebab itu, dia mengedukasi masyarakat untuk jadi pemilih cerdas.

“Ketika saya blusukan jangan semata-mata harus milih aku. Tapi banyak calon yang berkompeten dari aku. Tapi harus ada tiga yang kita tekankan satu apa jaminan kami sebagai masyarakat ketika kami milih kau dan kau menang kami tidak ditinggalkan. Kedua apa jaminan kami dabn kepada siapa kami menyampaikan aspirasi ketika dewan kami pilih itu tidak bisa dihubungi. Ketiga apabila janji paling tidak direalisasikan siap atau tidak untuk di PAW, disertai dengan fakta integritas. Jadi da perjanjian karena mengapa karena kalau hanya lisan itu tidak bisa dipegang karena bisa berubah-ubah,” tegasnya.

KGS Achmad Faqowini mengungkapkan, money politik itu ada dimana mana.

” Jadi ada tarif terendah dan ada tarif tertinggi. Justru ada juga oknum yang katanya dia yakin binaan beliau dia berani gambling lebih tinggi dari tarif yang sudah beredar di situ. Masyarakat itu sudahlah jalankan budaya yang ada. Sedangkan banyak juga masyarakat yang mengeluhkan kecewa terhadap pernah dukung calon ini pernah dukung calon ini karena politik transaksional setelah mereka jadi. Tidak terlihat lagi. Jadi masyarakat harus cerdas, tidak bisa diajak berpraktek lagi untuk money politik,” tuturnya.

Lihat Juga :  One Day One Hadist: Malu Sebagian dari Iman

KGS Achmad Faqowini menambahkan, kalau mau diukur kadar kehidupan dia lebih nyaman sekarang.

“Karena anak dan istri terurus, tempat tinggal ada, ke mana aku bisa, usaha aku sudah jalan. Kemudian untuk apa lagi tidak banyak harta yang dipunya tapi cukup. Karena untuk maju sebagai calon anggota dewan itu proses internal alot dari keluarga. Kita harus izin dulu dari orang tua saya dari bapak Kemudian dari mama kemudian dari anak istri. Karena ketika saya jadi anggota dewan saya bukan produk keluarga. Saya jadi produk masyarakat milik orang banyak. Karena ada janji pejabat itu harus mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan keluarga,” katanya.

“Awalnya mereka tidak siap takutnya terjerat korupsi dan ada alasan lainnya. Tapi dengan penyampaian secara perlahan terus juga banyaknya komunikasi yang dijalin Alhamdulillah mereka mengerti dan mengizinkan saya untuk perform di 2024. Terjun ke dunia politik ada dua kemungkinan apakah ini jalan menuju surga atau ke neraka. Kalau pengen masuk surga dijadikan itu ladang ibadah untuk membantu orang. Tapi kalau untuk jalan menuju neraka maka banyak-banyak buat dosa dan banyak-banyak mengeyesakkan hati orang,” pungkasnya. (Yanti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button