Ini Dia Kalimat Dzikir yang Sering Diucapkan Para Nabi
AsSAJIDIN.COM –Berdzikir, memuji kebesaran Allah adalah ibadah yang telah dilakukan sejak zaman nabi. Dzikir bentuk rasa syukur dan patuh kepada Allah sang Pencipta Seru Sekalian Alam.
Tahukah kamu ada kalimat Dzikir yang sering diucapkan para nabi. Bacaannya yakni
hasbunallah wanikmal wakil ni’mal maula wani’man nasir.
Secara bahasa arti Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’man Nasir adalah Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.
Kalimat ini berasal dari Bahasa Arab dan merupakan salah satu bacaan zikir yang bisa diamalkan sehari-hari.
Biasanya Umat muslim mengucapkan kalimat ini dalam dzikir usai berdoa atau ibadah.
Allah SWT berfirman dalam Quran surat Ali Imran ayat 173 bahwa kalimat dzikir hasbunallah wanikmal wakil diucapkan umat Islam tengah dihadapkan dengan kesulitan berupa peperangan.
اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
allażīna qāla lahumun-nāsu innan-nāsa qad jama’ụ lakum fakhsyauhum fa zādahum īmānaw wa qālụ ḥasbunallāhu wa ni’mal-wakīl
Artinya: (Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, ‘Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,’ ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, ‘Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.’
Kalimat ini insya allah sangat baik dipanjatkan dalam kondisi apa pun, dengan harapan dan penegasan bahwa Allah pasti melindungi dan menolong hamban-Nya.
Pasrah dan tawakkal menerima setiap keadaan, menerima takdir Allah SWT.
Hal ini akan membuat jiwa lebih sabar dan tenteram dalam menghadapi cobaan kerasnya kehidupan.
Bacaan Dzikir Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’man Nasir adalah dzikir pilihan untuk seluruh umat Muslim.
Dengan selalu membacanya maka hati akan senantiasa dekat dengan sang Pencipta, memiliki perasaan yang sangat peka terhadap keadaan sekitar, sehingga terhindar dari berbagai kemungkinan buruk dan kejahatan yang akan dilakukan orang lain terhadapnya. Allah Ta’ala menceritakan mengenai Rasul dan sahabatnya dalam firman-Nya,
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab“. (QS. Ali Imron: 173)
Sahabat Abdullah bin ‘Abbas pernah berkata, bahwa “hasbunallah wa ni’mal wakil” adalah doa yang dipanjatkan oleh Nabi ‘Ibrahim ‘alaihis salaam ketika beliau akan dilempar dalam api yang membara.
Sedangkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kalimat tersebut dalam ayat, “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (HR. Bukhari no. 4563)
Sejarah mencatat, Bahwa dzikir Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’man Nasir adalah salah satu bacaan yang kerap diucapkan oleh para nabi dan ulama salaf, baik dalam keadaan lapang maupun saat menghadapi cobaan besar ataupun fitnah yang berat.
Kekuatan dzikir Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’man Nasir melebihi kekuatan apa pun di dunia ini, serta menegaskan semangat tauhid pada diri orang mukmin.
Yaitu bahwa hanya kepada Allah sajalah tempat untuk berserah diri, dan pengakuan bahwa semua makhluk ciptaan-Nya adalah lemah atau tidak abadi.
Bahkan, dzikir Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’man Nasir merupakan untaian ayat Al-Quran dengan makna yang terkandung hikmah agung di dalamnya.
Dengan mempelajarinya, maka menjadi tahu arti, makna, hikmah, keutamaan, dan kelebihannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus meminta perlindungan hanya kepada-Nya. (*/sumber: tribunsumsel.com)