Doa Keselamatan di Jalan, Baca Bismillahi Tawakkaltu Alallah…Simak Maknanya

AsSAJIDIN.COM — Di dalam Islam, saat perjalanan atau mobilitas ini, dianjurkan untuk berpasrah diri kepada Allah dengan membaca doa keselamatan. Untuk bacaan doa yang paling umum dan sudah banyak diketahui masyarakat adalah bacaan bismillahi tawakkaltu Alallah (bentuk pendeknya) dan ditambah la hawla wa laquwwataila billahil aliyil adzim (bentuk panjangnya).
Ada baiknya kita mengetahui arti doa tersebut. Mungkin di antara kita ada yang belum tahu arti dak makna bismillahi tawakkaltu Alallah la hawla wa laquwwataila billahil aliyil adzim. Berikit penjelasannya.
Arti Bismillahi tawakkaltu alallah la haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim
Secara bahasa arti Bismillahi tawakkaltu alallah la haula wala quwwata illa billahil aliyul adzim dengan menyebut Nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tidak ada daya dan upaya selain dengan pertolongan Allah yang Maha Luhur dan Maha Agung.
Berikut bacaan lengkapnya.
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ
Latin : Bismillahi Tawakkaltu Alallah La Haula Wala Quwwata illa Billahil Aliyil Adzim.
Waktu penggunaan kalimat Bismillahi Tawakkaltu Alallah La Haula Wala Quwwata illa Billahil Aliyil Adzim
Adapun kalimat doa tersebut dibaca ketika hendak keluar rumah dan berpergian.
Keutamaan membaca kalimat tersebut terdapat dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Daud dan Tirmidzi.
إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ قَالَ « يُقَالُ حِينَئِذٍ هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ.
Artinya : “Jika seseorang keluar rumah, lalu dia mengucapkan “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah” (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya), maka dikatakan ketika itu: “Engkau akan diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga”. Setan pun akan menyingkir darinya. Setan yang lain akan mengatakan: “Bagaimana mungkin engkau bisa mengganggu seseorang yang telah mendapatkan petunjuk, kecukupan dan penjagaan?!” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). (*)