LENTERA

Kisah Tukang Bangunan yang Ingin Cepat-cepat “Pensiun”

AsSAJIDIN.COM — Ada seorang tukang bangunan yang telah bertahun-tahun lamanya bekerja ikut pemborong. Ia pun bermaksud mengajukan pensiun karena ingin memiliki banyak waktu untuk keluarganya.

Si pemborong berkata :
“Saya setujui permohonanmu pensiun dengan syarat kamu bangun dulu satu rumah terakhir sebelum kamu pensiun.”

Si tukang bangunan segera membangunnya. Karena kejar tayang, ia pun mengerjakannya asal-asalan dan asal jadi.

Selesai sudah bangunan terakhir yang ia buat. Ia serahkan kunci rumah kepada sang pemborong.

Sang pemborongpun tersenyum dan berkata :
“Rumah ini adalah hadiah untukmu, karena kamu telah lama bekerja bersamaku.”

Lihat Juga :  Sayyidina Umar, Syech Nasruddin dan Pencuri, Sebuah Renungan

Maka terkejutlah tukang bangunan itu, dan ada rasa sesal kenapa rumah yang akhirnya hendak ia tempati itu dikerjakannya secara asal-asalan.

HIKMAH
Ibadah yang kita kerjakan di dunia ini tak lain ibarat “rumah” yang sedang kita bangun untuk kita tempati nanti setelah pensiun dari kehidupan dunia.

Jangan sampai kelak kita menyesal karena kita menempati rumah buruk yang kita bangun asal-asalan.

Semoga menjadi pengingat (terutama buat saya pribadi) dan kita semua. (*/sumber: anonim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button