SEHAT

Rajin Puasa Daud, Turunkan Kolesterol, Badan Lebih Sehat

 

AsSAJIDIN.COM — Dalam Islam, sebagai umat muslim di wajibkan berpuasa di bulan Ramadhan dan juga di anjurkan oleh Rasulullah Shalallahu’alaihiwassalam untuk mengerjakan puasa sunnah.

Selain mendapatkan pahala dan ridho Allah, ternyata dengan berpuasa memiliki khasiat yang banyak sekali bagi kesehatan salah satunya menurunkan darah tinggi dan Kolesterol.

Secara bahasa umumnya, Memperbaiki pola makan dan minum yang benar maka penyakit tidak akan datang.

Dalam islam, semua syariat itu menyehatkan seperti berpuasa daud tetapi kebanyakan kita tidak melakukannya.

Di kutip dari YouTube-nya dr. Zaidul Akbar mengatakan bahwa orang dengan penyakit kolestrol secara syariat dapat diperbaiki dengan puasa daud.

Lihat Juga :  Ngantuk? Kata dr Zaidul Akbar Jangan Minum Kopi, Lakukan Saja Hal ini

Secara umum, pelaksanaan puasa Daud sama dengan fasting intermittent. Yaitu puasa yang dilakukan berselang satu hari.

“Seperti senin puasa besoknya enggak, selanjutnya begitu, jadi dalam satu bulan itu dia 15 hari berpuasa dan 15 harinya makan yang benar. Insya Allah turun kolestrolnya,”katanya.

Namun, seseorang seringkali melupakan untuk ‘makan dengan benar’.
“Butuh yang namanya kedisiplinan, komitmen dalam melakukan itu, hanya saja di zaman sekarang semuanya serba dijadikan instan,”katanya.

Rasulullah Saw bersabda “Salay yang paling dicintai Allag adalah salah Nabi Daud dan puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Nabi Daud, ia tidur separuh malam kemudian salat di sepertiganya dan tidur lagi di seperenamnya, ia puasa sehari serta berbuka sehari,”(HR Bukhari).

Lihat Juga :  Asal Mula Perintah Puasa Daud, Tata Cara Melaksanakan dan Keutamaannya

Menurutnya, Puasa itu secara mekanisme banyak sekali efek baik salah satunya menurunkan tensi bagi yang memiliki penyakit kolestrol. Tinggal bagaimana orang tersebut mengkontrol seperti makan dengan benar, ikutin pola syariat kemudian atur pola tidur yang benar.

Pola tidur yang benar juga berhubungan dengan metabolisme tubuh kita. Makanya Rasul memberikan panduan pada umatnya tentang pola tidur yang baik.

“Tapi kita terkadang tidak sesuai dengan anjuran itu, Nabi tidur umatnya bangun dan saat umatnya bangun Nabi tidur,”katanya. (Trijumartini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button