One Day One Ayat: Siapa Orang yang Tersesat dan yang Mendapat Petunjuk?

AsSAJIDIN.COM — One day one ayat kita kali ini mengenai mengapa orang tersesat dan bagaimana orang mendapat hidayah. Semua itu ada di dalam Alquran, sebagai firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad untuk menjadi petunjuk bagi umat manusia.
Auzubillahiminassyaitonirrojiim…
Qs. يَهْدِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُضِلٍّ ۗ أَلَيْسَ اللَّهُ بِعَزِيزٍ ذِي انْتِقَامٍ
Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab?
( QS.Az Zumar: 37 )
Memgapa Tersesat
Allah Ta’ala berfirman,
لَقَدْ أَنْزَلْنَا آيَاتٍ مُبَيِّنَاتٍ ۚ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. Dan Allah menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS. An-Nuur: 46)
Penjelasan ayat
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Allah menyatakan bahwa Dia telah menurunkan Alquran berupa hukum, hikmah, permisalan yang jelas, dan itu banyak sekali. Alquran itu bisa dipikirkan dan dipahami oleh orang yang mau berpikir. Karenanya Allah Ta’ala katakan, ‘Dan Allah menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus’.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5:557)
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah menafsirkan ayat di atas, “Kami telah rahmati hamba Kami, Kami telah menurunkan kepada mereka ayat-ayat yang jelas yang mengandung maqashid syariah, adab-adab yang terpuji, petunjuk yang lurus. Maka jalan yang lurus akan tampak jelas, akan tampak amal yang lurus dari amal yang sesat, akan tampak ilmu yang lurus dari ilmu yang sesat. Kalau Alquran itu begitu jelas, maka tidak mungkin ada lagi syubhat dan kerancuan bagi orang yang menginginkan kebenaran. Karena Alquran ini turun dari Allah yang sempurna ilmu-Nya, sempurna rahmat-Nya, sempurna penjelasan-Nya. Maka tak mungkin ada yang binasa dengan mempelajari Alquran.
لِيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْ بَيِّنَةٍ وَيَحْيَىٰ مَنْ حَيَّ عَنْ بَيِّنَةٍ ۗ
“Yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula).” (QS. Al-Anfal: 42)
“Dan Allah menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya” yaitu siapa yang memang semangat dalam kebaikan dan jujur dalam mencari kebenaran, maka ia akan diantarkan “kepada jalan yang lurus” yaitu jalan yang jelas, ringkas, dan mengantarkan kepada Allah, kepada surga-Nya, yang berisi mengetahui kebenaran, mengutamakan ilmu, dan mengamalkannya. Maka penjelasan yang sempurna berlaku pada semuanya, namun hidayah pada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Inilah karunia Allah.” (Tafsir As-Sa’di, hlm. 601-602)
Hidayah itu ada dua macam
Hidayah itu ada dua macam yaitu:
Hidayah irsyad wa dalalah, maksudnya adalah hidayah berupa memberi petunjuk pada orang lain.
Hidayah taufik, maksudnya adalah hidayah untuk membuat seseorang itu taat pada Allah.
Hidayah pertama, bisa disematkan pada manusia. Contohnya pada firman Allah,
وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Asy-Syura: 52). Memberi petunjuk yang dimaksud di sini adalah memberi petunjuk berupa penjelasan. Ini bisa dilakukan oleh Nabi dan yang lainnya.
Namun untuk hidayah kedua, yaitu hidayah supaya bisa beramal dan taat tidak dimiliki kecuali hanya Allah saja. Seperti dalam firman Allah Ta’ala,
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak bisa memberikan hidayah (ilham dan taufiq) kepada orang-orang yang engkau cintai.” (QS. Al-Qasshash: 56)
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ
“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 272) (Lihat bahasan Taisir Al-‘Aziz Al-Hamid, 1: 618 dan Hasyiyah Kitab At-Tauhid, hlm. 141). (*)
Penulis/editor: H Bangun Lubis