MOZAIK ISLAM

Lafaz Doa dan Dzikir ini Agar Selamat di Jalan

AsSAJIDIN.COM — Berkendara menempuh jarak ratusan kilometer bukan perkara mudah. Butuh stamina yang fit baik tubuh maupun kendaraan yang digunakan. Menempuh perjalanan sebagai musafir juga berisiko di jalan. Karenanya Islam mengajarkan agar kita tidak lupa berdoa memohon perlindungan Allah agar selamat di jalan.

 

Mohonlah selalu perlindungan Allah agar selamat di jalan dan terlindung dari marabahaya. Berikut beberapa bimbingan doa dan dzikir untuk menemani selama di perjalanan

“Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah–lah hati menjadi tenteram.” (QS. al-Ra’d [13]: 28)

Besarnya kebutuhan manusia terhadap rasa aman dan tenteram menunjukkan betapa besar peran dzikir bagi manusia. Sebab penawar jiwa yang paling utama أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah–lah hati menjadi dalah dzikir kepada Allah, sebagaimana yang Allah sebutkan dalam ayat di atas.

Syariat Islam yang penuh hikmah ini memerintahkan kepada umatnya agar senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari berbagai musibah serta dari takdir yang buruk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ

“Berlindunglah kalian kepada Allah dari kerasnya musibah, turunnya kesengsaraan yang terus menerus, buruknya qadha serta kesenangan musuh atas musibah yang menimpa kalian.” (HR. Bukhari: 6616)

Dari sekian banyak dzikir yang penuh dengan keutamaan ini, ada sebagian dzikir yang Allah jadikan wasilah bagi hambanya untuk berlindung dari berbagai bahaya dan musibah. Di antaranya adalah sebagai mana disebutkan dalam beberapa hadis berikut:

Lihat Juga :  Yuk Berdonasi Lewat LSP Arrisalah Peduli

1. Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang menyaksikan orang yang terkena musibah, kemudian mengatakan:

اَلْـحَمْدُ للهِ الَّذِي عَافَانِي مِـمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِـمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً

(segala puji bagi Allah yang telah menghindarkanku dari musibah yang menimpamu, serta memberikan kelebihan kepadaku atas sekian banyak ciptaan-Nya), niscaya Allah akan menghindarkannya dari musibah tersebut sepanjang hayatnya, walau bagaimanapun keadaannya” (HR. Tirmidzi: 3431 dan Ibnu Majah: 3898)2

2. Dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu mengatakan, ‘Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Barang siapa yang mengatakan

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, niscaya tidak akan ada sesuatu pun yang memudharatkannya” (HR. Abu Daud: 5088, dan Tirmidzi: 3388)3

Lihat Juga :  Allahumma Sholli Wasallim Wabarik ‘Alaih – Tulisan Arab dan Maknanya

3. Dari Khaulah binti Hakim, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang singgah di sebuah tempat kemudian ia mengatakan,

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

(Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan-Nya) niscaya tidak akan ada yang memudharatkannya” (HR. Tirmidzi: 3437, dan An Nasai: 5433)

4. Dari Sa’ad bin Abi Waqash mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Doa yang dipanjatkan oleh Dzun Nun (Nabi Yunus) ‘alaihissalaam tatkala berada di dalam perut ikan besar adalah:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِـمِينَ

(Ya Allah,Tiada yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya adalah termasuk orang-orang yang zhalim)4. Tidaklah seorang muslim terkena musibah kemudian berdoa dengannya, melainkan Allah akan akan mengabulkan keinginannya” (HR. Tirmidzi: 3505)5

Allah abadikan kisah Nabi Yunus ‘alahissalaam di dalam Al Quran Surat Ash Shoffat ayat 143-144 :

فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Maka jika sekiranya dia (Yunus) tidak termasuk orang-orang yang banyak berdzikir (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” (QS. Shafat: 143). Semoga bermanfaat. (*/muslim.or.id)

Back to top button