NASIONAL

Kurangi Beban Harga, Pemprov Sumsel Bakal Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng

 

AsSAJIDIN.COM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) akan kembali gelar Operasi Pasar (OP). Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Sumsel, Ahmad Rizali, Kamis (06/01/2022).

Rizali mengatakan, penurunan harga minyak goreng yang terjadi saat ini dinilai pihaknya masih belum ideal dibandingkan dengan tahun lalau. “Belum ideal penurunan ini, makanya kita akan kembali menggelar operasi pasar,” katanya

Lanjutnya, jika harga di pasaran untuk minyak goreng kemasan sudah Rp19.000 per liter, artinya di tingkat distributor sudah menyentuh Rp17.500 per liter. Sementara, harga normal minyak goreng yang diharapkan dapat dibeli oleh masyarakat di kisaran Rp12.000-Rp13.000 per liter. “Kita lakukan operasi pasar Tahap kedua ini sesuai dengan instruksi dari kementerian perdagangan,” ujar Rizali

Lihat Juga :  Mau Cepat-cepat New Normal, Apakah Pemerintah-Masyarakat Siap?

Rizali mengungkapkan, untuk lokasi digelarnya operasi pasar tahap kedua ini akan dibahas terlebih dahulu oleh pihaknya. “Mengenai titik-titik lokasinya dan jadwal operasi pasar tahap kedua ini akan kami rapatkan. Namun pelaksanaannya akan segera dilakukan,” ungkapnya

Dijelaskannya, Pemprov Sumsel sebelumnya sudah melakukan operasi pasar tahap pertama di sejumlah pasar tradisional Palembang sejak 22 Desember 2021 bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik dengan melepas 25.200 liter minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter. “Operasi pasar yang kita lakukan sebelumnya, saya rasa cukup berhasil untuk menurunkan harga minyak goreng,” jelas Rizali

Lihat Juga :  Berita Foto : Kemenag Lepas 20 Santri ke Amerika Serikat

Sementara itu, salah satu pedagang sembako di Pasar 26 Ilir, Aris mengatakan, harga minyak goreng di Kota Palembang masih cukup tinggi. “Kami masih jual minyak goreng kemasan Rp20.000 per liter,” katanya

Lebih lanjut diungkapkannya, sedangkan untuk harga sembako lain masih stabil. Beras premium Rp12.000 per kilogram, telur ayam sudah turun menjadi Rp25.000 per kilogram, kedelai impor Rp12.000 per kilogram, gula pasir kemasan Rp12.500-13.000 per kilogram, tepung terigu curah Rp8.000 per kilogram dan sebagainya. “Memang yang masih tinggi adalah minyak goreng. Tapi permintaan konsumen masih tinggi,” ungkap Aris (MN)

Back to top button