NASIONAL

Sumsel Ekspor Komoditi Pertanian ke 14 Negara

ASSAJIDIN.COM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) melepas ekspor Komoditas Pertanian Provinsi Sumsel.

Pelepasan Ekspor Pertanian Provinsi Sumsel ini dilakukan langsung oleh Gubernur Sumsel, H Herman Deru dan Kepala Balai Karantina Pertanian Palembang, Hafni Zahara di kawasan PT Berkat Makmur Kontainer, Palembang, Sumsel, Kamis (30/12/2021).

Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengatakan, Sumsel memiliki berbagai kekayaan alam yang melimpah, baik pertanian, maupun mineral. Untuk itu, rata-rata dalam satu tahun, Provinsi Sumsel dapat mengekspor sekitar 57 juta ton berbagai komoditas yang ada di Sumsel. “Jadi memang kekayaan Sumsel dalam sumber daya alam dan sumber daya manusia sangat mendukung kegiatan ekspor ini. Tapi tanpa pengelolaan yang benar dari hulunya, tanpa fasilitasi yang benar termasuk pengamanan, dan tanpa pelayanan yang baik dari trading hingga ekspor maka akan sangat berdampak dalam hal ekspor. Karena itu semua pihak harus bersinergi untuk mendukung kegiatan ekspor ini,” katanya

Lanjutnya, dirinya ingin agar informasi mengenai komoditas yang diekspor bisa diinformasikan kepada petani, sehingga para petani bersemangat untuk meningkatkan produksinya. “Jadi para petani bisa bertekad untuk ikut memproduksi hasil pertanian atau perkebunannya agar layak ekspor. Dan mereka juga bisa mendapatkan harga-harga standar ekspor,” ujar Deru

Lihat Juga :  80 Persen Wilayah Sumsel Memasuki Musim Hujan, BMKG Ingatkan Waspada Banjir dan Tanah Longsor

Deru menjelaskan, Untuk komoditas yang diekspor dipastikan dirinya semuanya adalah produk hilirisasi. “Jadi yang kita ekspor ini tidak ada bahan mentah, minimal sudah diproduk satu tahap. Ini semua sudah hilirisasi. Contoh kelapa, sabutnya sudah digunakan disini. Sawit sudah diolah jadi CPO, rotan contohnya juga sudah diolah jadi furniture,” jelasnya

Lebih lanjut diungkapkannya, untuk tahun depan akan ada peningkatan yang cukup signifikan untuk kuantitas ekspor. “Tekad kita tiga kali lipat. Ini tidak mungkin kerja sendiri,” ungkap Deru

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Palembang, Hafni Zahara mengatakan, beberapa komoditas yang dilepas yakni sawit dan turunannya, kayu, karet, dan magot. Adapun total volumenya yakni 16.000 ton dengan nilai Rp242,4 miliar dengan jangka dua pekan. “Kita diberikan target oleh Kementan harus tiga kali lipat target ekspor, namun itu dari 2020-2024,” katanya

Lanjutnya, Tujuan ekspor yakni 14 negara, diantaranya China, Malaysia, Singapura, Mesir, Thailand, India, dan sebagainya. “Dari 2020 hingga 2021 ada perkembangan peningkatan ekspor sebesar 51 persen secara nilai, namun secara jumlah 159 persen. Target hingga 2024 harus capai 300 persen. Adanya peningkatan ini lantaran pandemi sudah membaik sehingga perekonomian pun berjalan baik dan terdampak pula pada kualitas dan kuantitas ekspor,” ujar Hafni

Lihat Juga :  Tertinggi di Sumatera, Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Lampaui Nasional

Hafni menjelaskan, Untuk magot adalah pertama kalinya untuk Sumsel. Magot yang merupakan cacing pakan ternak ikan cukup diminati oleh negara luar. Magot ini dikirim ke Singapura. “Ini adalah pertama kalinya kita ekspor magot. Kebutuhan magot di Singapura sangat besar, sehingga Ogan Ilir sebagai penghasil magot terbesar di Sumsel saat ini menyumbangkan komoditas ini untuk ekspor,” jelasnya

Diungkapkannya, selama ini magot menjadi komoditas yang berasal dari Pulau Jawa, namun saat ini sudah menjadi komoditas yang dicontoh oleh Ogan Ilir, Sumsel. Nantinya, pihaknya pun akan melanjutkan gebyar ekspor selama tiga kali ditahun depan. Yakni pada bulan Maret, bulan Agustus berbarengan dengan Merdeka Ekspor dan di akhir tahun. “Target tahun depan tiga kali lipat dari 2021. Untuk itu, kita terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendukung ekspor ini,” ungkap Hafni (MN)

Back to top button