Baru Seumur Jagung, Pasar Ikan Modern “Ditinggalkan” Pengunjung
ASSAJIDIN.COM — Suasana lengang dan sepi tampak di Pasar Ikan Modern Palembang. Terlihat hanya beberapa Penjual yang masih bertahan menanti pembeli. Kamis (4/3/2021).
Pedagang mengeluhkan sepinya pembeli yang datang ke Pasar Ikan Modern yang berlokasi di Jalan MP Mangkunegara 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 3, Palembang, Sumsel. Pasar ini baru diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Eddy Prabowo sekitar tiga bulan lalu. Namun baru seumur jagung, pasar ini semakin sepi pengunjung.
“Yang bisa kami harapkan di sini hanya Sabtu -Minggu mungkin hanya 20 lebih yang datang selebihnya di sini sepi. Di sini juga belum adanya ketua pasar, membuat proses promosi menjadi semakin lambat. Kami juga belum mempunyai persatuan atau organisasi yang bisa menyampaikan aspirasi kami,” ujar Kusnaedi (47) salah satu pedagang ikan.
Dari pihak pedagang sebenernya mempunyai usul kepada piihak pengelola PT Partalog dan pihak yang terkait, Untuk tidak kaku dan menambah variasi jualan yang di sini seperti ikan, sembako, atau kelontongan. karena di sini hanya ada sayur dan ikan
Di sisi lain banyak pedagang yang mengeluh, dari hasil rapat kemarin Kebijakan dari pengelola pasar untuk hari Senin nanti kami sudah harus membayar retriibusi uang 9 ribu perhari sementara sanksi untuk pedagang yang cuma ada nama tapi 3 hari tidak jualan langsung di coret dan digantikan oleh daftar tunggu pedagang lain sementara biaya operasional kami sangat tinggi.
“Tadinya pihak pengelola memasok ikan untuk kami, namun selisih harganya terlalu tinggi jadi kami harus mengambil ikan ke pasar induk Jakabaring, Saya saja dari Sukabangun harus bangun malam, dan jam 06:00 pagi kami sudah jualan untuk menjaga kualitas ikan belum lagi teman pedagang yang lain ada yang dari Mata merah kabupaten Banyuasin, “ujar Teddy (56)
Sebelumnya Pasar Ikan Modern (PIM) Palembang dibangun sejak Juli 2019 dan diselesaikan pada Maret 2020. Dan dibangun dengan dana puluhan miliar rupiah Pasar ikan ini diharapkan menjadi sentral industri perikanan serta sektor kelautan dan destinasi wisata. (*/Sumber: assajidingroup/hendy saputra)
