Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati Dukung Mahasiswa ke Senayan, Tolak Omnibus Law UU Cipta Karya

AsSAJIDIN.COM — Ratusan mahasiswa Kota Palembang melakukan aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja di Simpang Lima DPRD Sumsel, Senin (12/10/2020). Dengan pasukan terbatas, mahasiswa mendapatkan rekomendasi dari Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhati untuk berangkat ke Jakarta.
Kepolisian telah menutup beberapa ruas jalan yang menghubungkan ke DPRD Sumsel. Sehingga mahasiswa melakukan unjuk rasa di jalanan lampu merah Simpang DPRD. Kepolisian pun telah memasang kawat pembatas agar mahasiswa tidak memasuki area gedung DPRD.
Sayangnya, setelah kepolisian memblokade lahan yang cukup luas itu bahkan beberapa jalan ditutup, namun hanya ratusan mahasiswa yang datang karena tidak dapat masuk.
Aksi terlihat tertib, pukul 14.00 mahasiswa mulai bergerak mendekati blokade kawat besi yang dipasang kepolisian. Mereka menyuarakan tuntutannya agar pemerintah mendengarkan suara rakyat dan DPRD diminta menepati janji yang menjanjikan untuk memfasilitasi mereka berangkat ke Jakarta.
Andi Leo, Ketua Umum Persatuan Pergerakan Mahasiswa Sumsel, pihaknya meminta DPRD Sumsel memfasilitasi dengan memberikan rekomendasi agar mahasiswa bisa menyampaikan aspirasinya ke DPR RI untuk menolak UU Cipta Kerja.
“Kami diberikan fasilitasi surat pengantar dan tiga bus untuk membawa kami ke Jakarta,” katanya.
Ia mengatakan, masa aksi seharusnya sudah banyak, karena dijaga polisi sehingga mahasiswa tidak bisa mendekat dan diamankan kepolisian. “Kita Targetkan 5000 mahasiswa ikut aksi, tapi mereka sulit masuk, tuntutan tetap tolak UU Cipta Kerja,” katanya.
Ketua DPRD Sumsel Anita Nuringhati mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi mahasiswa menyampaikan aspirasinya ke DPR RI dan Presiden RI. “Saya tandatangani surat pengantar dan lampiran yang ditandatangani langsung oleh saya. Mereka akan membawa sendiri surat tersebut,” katanya.
Anita mengatakan, pihaknya sudah melakukan konfirmasi kepada DPR hanya saja pihak pusat saat ini sedang melakukan reses sehingga belum bisa menerima mahasiswa. “Surat pengantar kami siapkan, kami berikan tandatangan asli,” katanya.
(*/sumber: maklumatnews.com/Kamayel Ar-Razi)