Arab Saudi Longgarkan Lockdown

ASSAJIDIN.COM — Arab Saudi mulai membuka atau melonggarkan aturan lockdown secara perlahan. Namun, peraturan menjaga diri masih berlaku untuk menahan laju penyebaran virus corona atau Covid-19.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi menetapkan fase ketiga dalam rencananya untuk mengembalikan kehidupan agar menjadi normal lagi, di tengah pandemi virus corona. Tetapi, mereka juga memperingatkan bahwa bahaya masih ada, dan belum berlalu.
“Virus ini masih ada, masih aktif, dan pandemi masih berlanjut,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi Mohammed Al-Abd Al-Aly seperti dilansir dari arabnews, Jumat (19/6/2020).
Mohammed mengatakan bahwa corona belum ada obatnya sehingga diharapkan masyarakat tetap berhati-hati menjalani keadaan normal baru.
“Kita sekarang tahu semua tindakan pencegahan dan cara menangani pandemi melalui penelitian dan studi selama periode terakhir. Menerapkan tindakan pencegahan untuk kehidupan kita sehari-hari akan membatasi peluang untuk tertular penyakit,” katanya.
Menurut dia, 50 persen dari kasus corona yang tercatat dalam periode terakhir disebabkan oleh kontak fisik.
Dia menjelaskan, bahwa kementerian melihat berbagai komponen pandemi dan bukan hanya jumlah kasus serta kematian yang tercatat setiap hari. Pendekatan ini membantunya untuk memantau perkembangan pandemi di seluruh Kerajaan.
“Kami melihat ke daerah-daerah di mana penyebarannya cepat dan aktif. Begitulah cara kami memutuskan area yang membutuhkan regulasi lebih lanjut.”
Mohammed Al-Aly mendesak bagi orang yang mengalami gejala agar langsung ke klinik atau rumah sakit terdekat. Kemenkes minta klinik dan rumah sakit bekerja sepanjang waktu.
Kemenkes Arab Saudi telah menguji lebih dari 70.000 orang. Arab Saudi juga telah menambahkan deksametason ke protokol perawatan Covid-19.
Tetapi Asisten Wakil Menteri untuk Urusan Terapi di Kementerian Dr. Ahmed Al-Jedai memperingatkan orang untuk tidak menggunakannya tanpa resep dokter.
“Obat ini milik keluarga kortison, dan membantu pasien tertentu dalam tingkat infeksi tertentu; itu termasuk pasien rawat inap yang perlu diventilasi di ICU, atau mereka yang membutuhkan oksigen. Namun, itu bukan obat langsung untuk Covid-19. ”
Arab Saudi telah mencatat 48 kematian akibat pandemi corona baru, pada hari Kamis lalu meningkatkan total kematian akibat menjadi 1.139.
Ada 4.757 kasus baru yang dilaporkan, berarti 145.991 orang sekarang telah tertular penyakit ini. Ada 50.937 kasus aktif, 1.877 di antaranya dalam kondisi kritis.
Menurut Departemen Kesehatan, ada 1.442 kasus Covid-19 baru tercatatyang berada di Riyadh, sementara Makkah mencatat 399 dan Jeddah mencatat 300 kasus.
Kementerian juga mengumumkan bahwa 2.253 lebih banyak pasien telah pulih dari corona virus, sehingga jumlah total pemulihan di Kerajaan menjadi 93.915.
Arab Saudi sejauh ini telah melakukan 1.198.273 tes untuk Covid-19.(*/sumber: okezone)