PENDIDIKAN

Dosen Harus Rajin Buat Riset, Termasuk Bidang Pariwisata

ASSAJIDIN.COM –Agar memiliki pembaharuan, dosen Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang didorong untuk melakukan riset terapan bahkan mempublikasinya ke Jurnal Scopus.

Hal ini lantaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menilai masih minimnya tenaga pengajar ini melakukan riset.

Kepala Pusat Pengembangan SDM Parekraf, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Anggara Hayun Anujuprana mengatakan, untuk meningkatkan mutu pendidikan, dosen seharusnya melakukan riset. Melakukan riset adalah salah satu kekurangan dosen di seluruh universitas di Indonesia makanya susah untuk meningkatkan peringkatnya.

“Baru 10 persen yang sudah melakukan riset, kebanyakan dosen terjebak mengajar untuk menambah imcome (penghasilan) jadi lupa melakukan riset,” katanya usai melakukan pembukaan Rakor Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata di Poltekpar Palembang, Rabu (12/2/2020).

Lihat Juga :  Dosen FISIP UIN Raden Fatah Dituntut Harus Siap Pembelajaran 100 Persen E-Learning

Anggara mengatakan, termasuk di Poltekpar Palembang yang hanya memiliki sembilan dosen dengan beban kerja mengajar 2000 mahasiswa, sehingga waktu habis untuk mengajar. Sementara di samping itu sebenarnya harus ada riset dan pengabdian kepada masyarakat.

“Selain mengajar diharapkan kerjasama dengan dosen luar negeri untuk join riset dan pembelajaran kepada dosen untuk menulis di jurnal internasioanal. Setidaknya tahun ini Poltekpar menulis satu atau dua riset yang tembus di Jurnal Scopus,” katanya.

Dorongan peningkatan mutu ini, Juni mendatang akan mengumpulkan dosen yang ada di enam Poltekpar ke Makassar, untuk workshop menulis jurnal internasional.

Lihat Juga :  Jangan Ada Lagi Kekerasan dalam Dunia Pendidikan

Direktur Poltekpar Palembang Zulkifli Harahap mengatakan, sembilan dosen didorong untuk melakukan penelitian. Jika dosen tidak melakukan riset maka tidak memiliki pengetahuan dan pembaharuan. “Terutama kampus kita ini berbeda karakteranya, yakni terapan, maka kita dorong dosen untuk riset,” katanya.

Ia mengatakan, karena masih baru maka tidak mudah mencari dosen baru. Sehingga disupport Perguruan Negeri Pariwisata lainnya dari Medan dan Bandung. “Dosen kita sudah ada yang riset, melakukan peneliian di OKUS wisata air Danau Ranau,” katanya. (*/Sumber: maklumatnews.com/Kamayel Ar-Razi)

Back to top button