Uncategorized

Erza Saladin Berperan Besar Menata Partai GELORA Indonesia Di Sumsel

Gelora Indonesia adalah 'sungai besar bagi Rakyat Indonesia'

Assajidin.com, JAKARTA –  Pentolan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumatera Selatan,   Erza Saladin dan Yuswar Hidayatullah, menjadi dua orang pendiri Partai GELORA Indonesia Pusat di Jakarta.

Erza Saladin

Sekalipun Yuswar Hidayatullah anggota  Majelis Pemusyawaratan Nasional), namun akan ikut menata GELORA Indonesia di Sumatera Selatan.

Diketahui, selain Erza Saladin dan Yuswar Hidayatullah, tokoh nasional yang ikut bergabung adalah Deddy Mizwar yang tadinya seorang anggota Partai Demokrat.

“Kami mendirikan Partai Gelombang Rakyat Indonesia ( dewan pendiri dari sumsel Erza Saladin dan Yuswar Hidayatullah). Dan ikut bergabung di Partai GELORA Indonesia bukan karena sakit hati dengan PKS. Tapi kami berdua punya visi misi menjadikan Indonesia berpengaruh di mata dunia dan itu menuntut kami untuk menjadi bagian kepemimpinan di Indonesia,”ujarnya kepada wartawanSenin (11/11-2019).

Bangun Lubis

Erza Saladin mengatakan, seorang Jurnalis,  Drs H. Bangun Lubis, M.Si, yang sudah malang melintang di dunia Wartawan (Jurnalis) sejak 30 tahun lalu, dan ketepatan juga yang bersangkutan adalah seorang Dosen di salah satu perguruan tinggi di Palembang, menyatakan ikut bergabung dalam unsur pimpinan yang akan dibentuk di Sumatera Selatan.

“Bang Bangun Lubis, telah direkomendasi Bang Fakhri Hamzah. Dan saya sudah komunikasi dengan beliau. Kita akan bangun GELORA Indonesia di Sumsel, yang nantinya melibatkan banyak tokoh baik para Ustads maupun tokoh intelektual dan tokoh kampus dari semua kalangan dan juga tokoh masyarakat,”ujar Erza Saladin menambahkan.

Lihat Juga :  Jajaran Kepolisian, TNI dan Muspida Juga Laksanakan Shalat Istisqa
Yuswar Hidayatullah

Masih menurut Erza Syaladin, Partai Gelora Indonesia adalah ‘sungai besar bagi Rakyat Indonesia’, sehingga sangat terbuka luas bagi semua tokoh masyarakat untuk ikut bergabung di dalam organisasi ini, untuk dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Sepulang dari Jakarta, usai Syukuran Ahad, 10 November 2019 kemarin sekaligus memperkenalkan Partai GELORA Indonesia kepada masyarakat, maka segera akan dilakukan pembahasan di Sumsel. Karena daerah lain juga akan melakukan kegiatan yang sama. Agar Partai GELORA Indonesia bisa dikenal masyarakat dan menjadi salah satu pilhan aspirasi bagi masyarakat secara luas.

Ketika ditanya soal Pilkada 2020, Erza mengira bahwa, Partai GELORA Indonesia harus diusahakan bisa terlibat luas nantinya. Dikatakan mereka akan mulai keterlibatan di tujuh Pilkada langsung yg ada di sumsel walau mereka sekarang baru bisa sebagai pendukung. “Mohon doanya agar proses di legalisasi di instansi KemnkumHAM bisa berjalan lancar, sehingga langsung beraktivitas secara luas,”ujarnya di dampingi Bangun Lubis.

Sebagaimana dikutip dari erabarunews.com, Struktur inti kepengurusan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia secara resmi rampung disusun, Ahad(10/11). Mantan Presiden PKS Anis Matta resmi menjabat Ketua Umum Gelora Indonesia. Sementara itu, mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menjabat Wakil Ketua Umum Gelora.

Lihat Juga :  Ketua KPK Firli Bahuri Dukung Kemanfaatan Aset Daerah Sumsel

Hal itu seperti disampaikan Fahri ketika menggelar acara syukuran Partai Gelora Indonesia di daerah Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (10/11).“Tanggal 10 (November) hari ini tadi sudah selesai diumumkan bahwa ketua umum kami adalah Pak Anis. Saya wakil ketua umum, sekjennya Pak Mahfud Sidiq, bendahara umumnya Pak Ahmad Riyadi. Kami berempat ini memang pernah menjadi anggota DPR,” kata Fahri, Minggu.

Fahri melanjutkan, Gelora Indonesia tidak membatasi diri terhadap sosok yang akan menjadi kader. Terbukti, kata dia, kader Gelora Indonesia terdiri dari berbagai kalangan seperti ulama hingga tokoh daerah.

“Banyak juga tokoh-tokoh wilayah, tokoh-tokoh pesantren, (tokoh) agama, dan kiai. Kami mulai dahulu dari yang ada,” ujar dia.

Saat ini, Gelora Indonesia tengah berjuang untuk mendapatkan legalitas sebagai partai di Kemenkumham. Gelora Indonesia telah menyerahkan dokumen untuk disahkan sebagai partai pada 4 November 2019.

Fahri mengemukakan bahwa pembentukan Partai Gelora untuk menawarkan gagasan baru kepada publik. Ia menegaskan bahwa Partai Gelora sebagai partai yang menanggalkan stereotip identitas partai yang selama ini seolah terbagi dua, yakni nasionalis dan Islam.

Editor: Rizki Meina Lubis

 

Back to top button