RSI AR RASYID : Terdepankan Sosialisasi Ala Rasulullah

AsSajidin.com Palembang — Manusia tak ubahnya sebatas makhluk sosial yang saling membutuhkan sesama. Semandiri apapun manusianya pasti akan butuh dengan bantuan lainnya. Maka dari itu, eksistensi agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW bukan sebatas mengajarkan keyakinan (aqidah) dan ibadah. Tetapi mengajarkan pula betapa pentingnya bermu’amalah dengan sesama makhluk-NYA. Hal ini pula lah yang menjembatani Rumah Sakit Islam (RSI) Ar Rasyid Palembang dalam meningkatkan mutu pelayananya dengan bersosialisasi.
Ustadz Rediansyah, kabag Humas RSI Ar Rasyid dalam kesempatannya bersama AsSajidin beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa, RSI Ar Rasyid dalam bersosialisasi selalu menterdepankan syariat Islam yang telah diajarkan oleh Baginda Rasulullah SAW dalam kesehariannya
“Betapa tidak, sosialisasi sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW dalam kesehariannya berkerumun dengan berbagai suku dan kabilah, baik Muslim maupun Non Muslim. Keberhasilan sosialisasi tersebut mampu membawa elektabilitas dan kapabilitas sosok dari Rasulullah SAW meningkat diberbagai kalangan jazirah Arab waktu itu. Nah, kenapa cara serupa tidak kita tiru. Bukankah, beliau adalah sosok manusia yang menjadi suri teladan bagi kita , ” ujarnya.
Sebagai Rumah Sakit Islam yang secara teknis masih terbilang baru, kami kata Ustadz Redi boleh dikata tidak kalah bagusnya dari Rumah Sakit sejenis lainnya. Bahkan Wakil Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan (wadir Yanmed) kita merupakan seorang dokter kesehatan kerja yang berprestasi, dimana sangatlah jarang dimiliki oleh kebanyakan rumah sakit.
“ Alhamdulillah, sejauh ini promosi yang kita lakukan, khususnya terkait Medical Cek Up yang kita miliki sudah berjalan sesuai dengan harapan. Baik secara personal maupun instansi pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saat ini, sudah banyak yang melakukan kerjasama dengan kita, ada diantaranya Bina Sarana Putra (Anak Perusahaan Pertamina) dan ada juga dari Anak Perusahaan Conoco Philips,” bebernya menjelaskan.
Selain itu kata Redi, pihaknya juga memanfaatkan hari-hari besar nasional sebagai ajang sosialisasi RSI Ar Rasyid untuk memperkenalkan program kerja. Diantaranya, dalam hari pelanggan nasional kemarin, kita memperingati sekaligus mengajarkan bagaimana cara bercuci tangan yang bersih dan benar.
“ Kan hari –hari besar nasional itu banyak, ada hari ibu, hari batik, bahkan momentum hari –hari besar Islam. Kita akan upayakan hari penting tersebut untuk bersosialiasi ala Rasulullah,” ungkapnya.
Dengan menganalisis beberapa hadis Nabi yang bisa dijadikan tuntunan dalam keberlangsungan hidup bersosialisasi, RSI Ar Rasyid selalu menjaga marwah yang diajarkan Rasulullah SAW diantaranya :
- Senyum dengan murah
Seringkali Rasulullah SAW menebarkan senyumnya terhadap sesama, baik yang dikenal maupun tak dikenal. Tak peduli diwaktu senang ataupun susah, sebisa mungkin untuk tetap tersenyum. Sampai-sampai terdapat nilai ibadah tersendiri sesuai dengan sabdanya yang diriwayatkan oleh Sahabat Abi dzar, yang Artinya : “Rasulullah SAW bersabda: Senyummu terhadap saudaramu merupakan sebuah nilai sedekah untukmu.” (HR. At-Tirmidzi)
2 Memberi maaf dengan mudah
Sering terdengar meminta maaf merupakan hal yang berat, sedangkan memberi maaf jauh lebih berat. Rasulullah SAW tak sebatas itu, bahkan sudah melampaui jauh dari itu. Beliau mampu memberikan maaf tanpa ada yang meminta maaf. Suatu hari ketika ada seorang Arab badui (dari pedalaman desa) yang melakukan kesalahan dengan buang air kecil di Masjid, lalu beliau memberikannya maaf begitu saja, sementara para sahabat yang lain geram untuk memberikan peringatan Arab badui tersebut. Sebagaimana dikisahkan oleh seorang Sahabat sekaligus Khadim Rasulillah Anas bin Malik, : “Seorang Arab Badui datang, lalu buang air kecil di serambi masjid. Maka para Sahabat mengecamnya, lalu Rasulullah SAW melarang mereka. Ketika seorang Arab badui tersebut menyelesaikan buang hajatnya (air kecil), Nabi memerintahkan untuk menyiram dan mengalirkan air di tempat buang air kecil tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Toleransi dengan ramah
“Tak perlu menuntut adanya toleransi dari orang lain. Setidaknya, bila kita sendiri sudah memulai toleransi sekecil dan sedini apapun sudah bisa dikatakan meneladani cara bersosialisasi Nabi Muhammad SAW. Terlebih di Negeri kita tercinta Indonesia yang memiliki keanekaragaman Agama dan Budaya, Nabi Muhammad sebagai panutan mengajarkan kita untuk menjunjung tinggi toleransi mulai dari hal-hal yang begitu tak terpikirkan. Oleh sebab itu, RSI Ar Rasyid, meskipun secara garis besarnya adalah RS berbasis Islam namun juga sangat toleran terhadap yang lain . Tentu, dengan batas-batas yang boleh dimasuki nilai-nilai toleransi. Dalam hal ini, tegas sekali Allah SWT berpesan dalam Firman-NYA dalam surat Al-kafirun. Sebagaimana artinya : “Katakanlah: ‘Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku” .
Editor : Jemmy Saputera