The Santri Tayang Trailer, ini Tanggapan Pengasuh Ponpes dan Anak Milenial

ASSAJIDIN.COM — Film The Santri rencananya akan dirilis tahun 2020, namun banyak sekali netizen yang membicarakan saat melihat trailernya.
Film yang didukung langsung oleh PBNU, saat di publish oleh NU Chanel pada tanggal 9 September 2019 di Youtube chanel menuai banyak komentar dari masyarakat.
Melihat banyaknya Kontroversi masyarakat terhadap Trailers Film The Santri, Kepala Madrasah Ponpes Al Hikmah, Ustadz Rahmad Irwani, SH mengajak semua pihak berpikir dengan kepala dingin dengan tetap menjaga kemurnian ajaran syariat islam yang salah satunya melihat dari kehidupan pesantren.
“Film ini kan baru menayangkan trailernya dan belum melihat film ini seutuhnya,” Katanya.
Ia mengatakan, ada baiknya sebelum film tersebut ditayangkan seutuhnya, marilah kita meminta pendapat kepada para ulama yang netral saja dulu artinya bukan dari ormas tertentu.
“Pada akhirnya nanti kita mendapatkan film yang jelas dalam upaya memberikan pelajaran bagi masyarakat melihat bagaimana kehidupan santri di pesantren”.
“Karena ini film memakai label santri jadi melibatkan seluruh pesantren yang ada di Indonesia. Jikalau film tersebut tidak mencerminkan kehidupan pesantren, maka film tersebut tidak layak diberi judul the santri, karena santri itu menonjolkan kehidupan pesantren,” Katanya saat ditemui AssajidinGroup, (23/09).
Sementara itu, Santri dari Ponpes Al Amalul Khair, Sri Ariani mengatakan film tersebut mengandung dua sisi positif dan negatifnya melihat dari Trailers tersebut.
“Sisi negatif nya dilihat dari trailernya memalukan santri ponpes yang memang benar meraih ridho dengan menunjukkan film berduaan dengan yang bukan makhram di hutan, berjalan sampingan, sedangkan positif anak santri dikirim ke negara Amerika untuk mencari ilmu dan membanggakan anak santri,” Katanya.
Sedangkan menurut Mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang, Melati Putri Arsika mengatakan film the santri itu mencerita tentang kehidupan santri indonesia yang mempunyai cita-cita tinggi untuk dirinya, agama dan negara. Saat dengar kata the santri, terlitas dalam benak tentang kehidupan santri menuntut ilmu. Tetapi setelah melihat trailler film the santri ada 2 hal yang tidak mencerminkan kehidupan santri.
“Pada trailers tersebut, Pertama itu mengenai pergaulan anak santri ,contoh pada adegan tidak adanya pembatas antar santriwan dan santriwati ketika berjalan beriringan, pada saat peran perempuan yang duduk di kuda berjalan berdua dengan laki-laki tanpa ditemani siapapun. emang benar saat syuting ditemani para crew, tetapi ketika ditonton hanya mereka berdua berjalan menyusuri hutan, dan membuat interpretasi yang berbeda dalam menafsirkan makna dari adegan tersebut,” Katanya.
Kemudian, mengenai memasuki rumah ibadah agama lain, untuk hal ini ia sepakat ya disampaikan ustad abdul somad mengenai penjelasan tersebut.
“Beliau berkata jika memasuk rumah ibadah yang terdapat berhalanya dalam mazhab imam syafi’i itu diharamkan. Jika mengenai ketentuan syariat pastinya kita harus mematuhi dan pada pembuat film tersebut lebih baik orang yang memahami dunia santri. Disini saya tidak tahu apakah sutradara livi zheng memenuhi hal tersebut”.(*)
Penulis: tri jumartini