Aksi Peduli Kabut Asap Bersama Daarul Qur`an, 68 % Warga Terindikasi ISPA

AsSAJIDIN.COM — Kebakaran hutan yang terjadi di beberapa provinsi di Indonesia khususnya di Sumatera Selatan mengakibatkan beberapa kabupaten diselimuti kabut asap tebal. Hal inilah yang membuat PPPA Daarul Qur`an menurunkan tim Santri Siaga Bencana (SIGAB) untuk membantu masyarakat yang terkena dampak kabut asap pada (18/09) siang.
Ada beberapa kabupaten yang menjadi sasaran dalam aksi peduli kabut asap ini diantaranya Palembang, Banyuasin dan Kayuagung. Total ada 7 titik yang tersebar di 3 kabupaten/kota tersebut meliputi 296 pasien yang diperiksa dan 1.196 penerima manfaat distribusi masker.
Tak hanya dari tim Siaga Bencana, kegiatan ini juga melibatkan dokter, perawat dan apoteker dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
“Kami melakukan aksi peduli kabut asap di Sumatra ini menjadi 3 tahapan. Tahap pertama adalah penyuluhan dan sosialisasi kepada anak-anak dan masyarakat mengenai kabut asap, cara memakai masker dan pentingnya memakai masker ketika keluar rumah. Tahap kedua yakni distribusi masker dan tabung oxycan kepada santri-santri dan siswa yang ada di rumah tahfizh, pondok pesantren, madrasah, serta untuk masyarakat. Setelah itu, PPPA Daarul Qur`an membuka pos pelayanan kesehatan gratis bagi orangtua santri dan warga lingkungan sekitar untuk memeriksakan kesehatannya,” papar Sunaryo, coordinator tim SIGAB untuk wilayah Sumatra.
Berdasarkan hasil diagnosa dokter, persentase masyarakat yang terindikasi terkena ISPA sudah mencapai 68 % mulai dari yang terkena dampak ringan hingga berat bahkan ada yan g dirujuk ke puskesmas terdekat guna memberikan pengobatan intensif. Hal ini berdasarkan keluhan-keluhan yang dirasakan warga seperti batuk, sesak nafas, flu, sakit kepala hingga demam.
Aksi peduli kabut asap yang dilakukan oleh PPPA Daarul Qur`an Palembang bersama tim SIGAB mendapat sambutan baik dan antusiasme yang tinggi dari warga.
“Layanan kesehatan ini sudah lama sekali ditunggu oleh warga, terlebih lagi disini banyak anak-anak dan lanjut usia di daerah ini,” tutur ibu Sri (37) yang berasal dari Kecamatan Rambutan Sungai Pinang. (*/Sumber: Rilis PPPA Daarul Quran)