Cak Nun : Dekat-dekatlah dengan Allah agar tidak Disesatkan
ASSAJIDIN.COM — Emha Ainun Nadjib yang akrab disapa Cak Nun dalam video Youtube-nya @caknun.com mengatakan, dulu pekerjaan para wali adalah menambah jumlah orang Islam. Mereka juga besyukur meskipun orang Islam tersebut baru sekedar kenal syahadat.
“Namun sekarang, orang sudah salat kayak apapun masih saja disalah-salahkan,” kata Cak Nun beberapa waktu lalu.
Sesungguhnya, terang Cak Nun, Allah memberi petunjuk kepada hamba-hambanya mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.
“Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah tidak ada yang bisa menyesatkan dan barang siapa yang disesatkan Allah tidak ada yang bisa memberi petunjuk,” ujar Cak Nun.
Ini kalau kita berpikir linier kita langsung menuduh, kalau begitu Allah yang berkehendak termasuk kita jadi manusia yang benar atau manusia yang sesat.
Kalau kita tersesat atau kita tidak tersesat itu kehendak Allah, kalau kita memakai cara berpikir lurus linier jadinya seperti itu, menyalahkan Allah.
Namun kalau Anda berpikir dialektika, Anda punya kemesraan dengan Allah, Anda pasti berpikir kalau begitu, bagaimana caranya supaya Allah tidak menghendaki Anda untuk disesatkan.
Makanya, terang Cak Nun, harus mencari sebab Allah menyesatkan atau memberi petunjuk. “Semakin kita setia kepada Allah, semakin kita dekat kepada Dia semakin kita cinta kepada Allah, logikanya Allah pasti memberi kita petunjuk agar tak tersesat.”
Terdapat hadist qudsi yang menyatakan, “Aku berlaku berdasarkan prasangka hamba-hamba-Ku kepada Ku.” Prasangka itu tidak hanya prasangka di hati dan pikiran tapi juga perilakunya mengandung prasangka atau tuduhan terhadap kehendak Allah.
Meskipun Allah yang menakdirkan segala sesuatu, bukan berarti manusia itu sekedar boneka. Manusia diberi akal dan jalan dari Allah agar manusia bisa memilih bagaimana supaya Allah menyesatkan atau memberi petunjuk. Oleh karena itu manusia sesungguhnya bisa memilih jalan yang dikehendakinya.
“Jadi menurut saya, pekerjaan manusia yang utama adalah merayu Allah. Dekat-dekat sama Allah, ndusel-ndusel neng Gusti Allah bagaimana caranya agar sangat dekat dan lengket kepada Allah biar tak disesatkan Allah SWT,” ujar Cak Nun.
Tidak ada kepastian apapun kecuali satu, kita berusaha untuk tidak disesatkan oleh Allah SWT. (*/SUMBER : ISLAMPOS)