PENDIDIKANUncategorized

Kisah Alhadi Yan Putra, 17 Tahun Lalu Jadi Penjaga Sekolah Sekarang SandangGelar Doktor

AsSAJIDIN.COM — Semua orang tentu berhak untuk sukses. Apalagi bagi mereka yang penuh ketekunan, kerja keras, menjaga integritas hingga terus sabar berjuang. Tak peduli dari apapun masa lalu nya seseorang mampu merubah dan merefleksikan dirinya untuk memetik masa depannya.

Seperti kisah Alhadi Yan Putra, seorang yang pernah menjadi penjaga sekolah itu, kini menjadi doktor muda alumni Universitas Sriwijaya (Unsri). Ia sukses mempersembahkan gelar barunya tersebut di hadapan ayahanda, ibunda, istri, anak, rekan kerja dan sahabat-sahabatnya pada Ujian Terbuka Promosi Doktor Program Studi Doktor Ilmu Manajemen di Ruang Sidang Terbuka Aula Pascasarjana Unsri, Selasa (30/7/2019).

“2002 saya jadi penjaga sekolah di SD, itu saya masih bujang. Dari itu saya bertekad untuk terus berpendidikan sampai tinggi,”turut pria yang akrab dipanggil Didit.

Didit yang didampingi istri dan ketiga anaknya mengaku banyak lika-liku perjuangan hingga meraih doktor. Pasalnya, ia selalu diajarkan pola bekerja keras dan tetap disiplin dalam hal apapun.

“Dan Alhamdulillah dari dukungan keluarga, orangtua, anak dan istri, studi lima tahun ini membuahkam hasil yang baik,”terangnya.

Lihat Juga :  Kisah Tukang Bangunan yang Ingin Cepat-cepat "Pensiun"

Selama lima tahun, ia memgangkat riset tentang bagaimana pola pengelolaan sekolah yang tak termaksimalkan. Dan pola itu sebetulnya menurut Alhadi butuh terobosan. Tak bisa kepala sekolah hanya menggunakan cara-cara buru

“Proses pengelolaan sekolah, sosialisasinya, pembinaannya, penggunaan internet atau data, maksimalkan semua dan itu perlu dioptimalkan. Dan saya diriset ini fokus di variabale internalisasi dan kombinasi, transfer pengetahuan,”terangnya.

Sementara itu Bukman Lian sang ayahanda mengaku sosok Alhadi Yan Putra memang dididik dengan pola asuh yang visioner. Apapun kondisinya pendidikan harus menjadi poin penting bagi putra-putrinya. Tak perlu malu dengan profesi apapun selagi mengantarkan pada cita-cita.

“Saya sampaikan walaupun buntu, sekolah itu penting. Sampai-sampai tahun 2002 dia itu (Alhadi-red) jadi penjaga sekolah salah satu SD di Palembang,”urainya.

Berbekal kerja keras dan komitmen itulah kemudian Alhadi kemudian lanjut studi hingga meraih doktor di Unsri dengan dukungan keluarganya.

Bukman mencontohkan Alhadi kecil ia didik dengan memanjakan anaknya tersebut. Pun juga jika mau meminta uang jajan anak-anak nya harus membantu pekerjaan-pekerjaan rumah.

“Misalnya minta uang jajan, saya minta cuci motor dulu. Dia cuci bagian tengah motor, kakaknya cuci bagian depan, dan adiknya bagian belakang motor. Dan Alhamdulillah dengan didikan itu ia menjadi pekeeja keras dan disiplin,”urainya.

Lihat Juga :  Kisah Raja dan "Resep" 99

Untuk diketahui, saat ini saat ini menjabat sebagai salah satu ASN di Dinas Pendidikan Kota Palembang dan senagai salah satu dosen di Universitas PGRI Palembang.

Ia lulus promosi doktor Unsri setelah menjalani studi lima tahun dan diujikan dihadapan para penguji yakni Ketua Promotor Prof Badia Perizade MBA PhD, Prof Dr Hj Sulastri ME, MKom, selaku Co Promotor 1, Dr Hj Agustina Hanafi MBA selaku Co Promotor 2, Prof Dr Taufij Marwa Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

Penelitian yang diujikan tersebut berjudul “Peralihan Pengatahuan, Implementasi, Sistem Informasi Teknologi dan Kinerja Kepala Sekolah Pada Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan” langsung disaksikan keluarganya yakni ayahanda Dr H Bukman Lian MM, Ibunda Hj Nuryati SPd, Istri Dian Eka Amrina SPd, tiga anaknya yakni Muhammad Altaf Hadi, Muhammad Ghazi Hadi dan Zaeeen Qalesya Hadi. (*/sumber: sibernas/Abdullah)

Back to top button