HAJI & UMROH

Sholat Jenazah Setelah Sholat Fardhu di Tanah Suci

AsSAJIDIN.COM — Masjid Al-Haram dan Masjid Nabawi merupakan dua tempat yang sangat dimuliakan oleh Allah. Hingga dalam satu hadis mengatakan jika kita beribadah disana maka akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Maka dari itu jangan sia-siakan momen ibadah haji ini untuk bisa beribadah kepada Allah, baik itu yang wajib sampai yang sunah.

Perlu diketahui oleh para jamaah haji, bahwa Masjid Nabawi dan Al-Haram tersebut sering mengadakan salat jenazah setelah salat fardhu.

“Banyak keutamaan ketika seseorang disalatkan dan dikuburkan di Tanah Suci, maka banyak yang umat muslim yang ingin di salatkan di sana, sehingga hampir setiap setelah salat rawatib ada shalat jenazah” ujar Ustad Najmi Fathoni, saat dihubungi oleh Okezone, belum lama ini.

Lihat Juga :  Doa-doa Nabi Ibrahim Alaihissalam di Makkah

Barangkali jika di indonesia seusai salat rawatib kita langsung pulang atau berzikir. Berbeda dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, jika setelah salat rawatib, maka terdapat muadzin yang menyerukan untuk salat jenazah.

Terkadang jika baru pertama kali berkunjung ke Mekah dan Madinah masih terasa bingung. Setelah melakukan salat rawatib, kemudian para jamaah berdiri kembali dan menunaikan salat. Jangan sampai hanya mengikuti para jamaah dan tidak tahu harus menggunakan niat apa. Salat tersebut sebenarnya shalat Jenazah yang rutin dilakukan setelah sholat rawatib.

Sebelum dilaksanakannya salat jenazah, muadzin pasti akan mengumumkannya terlebih dahulu. “Akan ada pengumumannya menggunakan bahasa arab. Misalnya ketika sudah selesai salat rawatib, nanti ada pengumuman dari muadzin, soal siapa yang disalatkan.” ujar Ustadz Najmi Fathoni.

Lihat Juga :  Innalillah, Pengendara Mobil Hyundai Tabrak Pintu Masjidil Haram, Begini Situasi Terakhir Makkah

Ustadz Najmi juga menjelaskan, lafadz yang dikumandangkan juga berbeda. Jika yang disebutkan “Ash-shalatu ‘alal mayyiti rohimakumullah” maka yang di salatkan satu mayat laki-laki. Jika yang disebutkan “Mayyitati” maka itu artinya satu mayat perempuan.

Jika dikatakan “Ash-sholatu ‘alat thifli rohimakumullah. artinya panggilan salat jenazah untuk mayit anak-anak. Sedangkan jika “Ash-sholatu ‘alal amwat rohimakumullah” artinya panggilan salat jenazah untuk mayit yang jumlahnya banyak.

Tata cara untuk melakukan salat tersebut juga sama dengan salat jenazah pada umumya. Menggunakan 4 kali takbir, tanpa rukuk dan sujud. Rakaat pertama membaca Al Fatihah, rakaat kedua baca salawat, rakaat ketiga dan keempat membaca doa. (*/sumber: okezone)

Back to top button