Wahai Orang Tua, Jangan Ajari Anakmu Menjadi Pengemis di Hari Raya

ASSAJIDIN.COM PALEMBANG – “Liat tuh pakde datang. Salim sana biar dapat uang, Ayo kita ke rumah teman ayah. Dia orang kaya, kalo kesana pasti dikasih. Mana nih tante buat ponakannya masa belum dikasih. Tante kan kerja uang nya banyak”. Dan ucapan- ucapan sejenis sering kita dengar. Bahkan kebanyakan dari para orang tua pun tidak sadar, dengan perilaku seperti itu sama saja dirinya tengah mengajari anak-anaknya untuk memiliki jiwa pengemis.
“ Sungguh malang nasibmu, nak. Jika yang orang tuamu ajarkan adalah mental orang-orang lemah. Mental peminta-minta yang justru sebenarnya dalam islam sangat dilarang. Bahkan kita dianjurkan memiliki rasa malu dalam takwa, dan memiliki harga diri yang tinggi sebagai muslim,” ujar Ustadz Abdul Kariem dalam tausyiah kultum tarawih, dimasjid Nur Ady, Selasa (28/5/19).
Dalam kesempatanya, Ia pun mengemukakan Hadist Riwayat Ahmad dalam Musnad-nya (no. 17508),Yahya bin Adam dan Yahya bin Abi Bukair menuturkan kepada kami, mereka berdua mengatakan, Israil menuturkan kepada kami, dari Abu Ishaq, dari Hubsyi bin Junadah radhiallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang meminta-minta padahal ia tidak fakir maka seakan-seakan ia memakan bara api”.
“ Oleh sebab itu maka, jika kita belum mampu menebar manfaat (berbagi) maka islam juga mengajarkan kita agar memiliki rasa malu dalam takwa. Termasuk malu dalam meminta, apalagi hanya sekedar demi rupiah yang tak seberapa nilainya. Bahkan HR.Ibnu Mâjah (no. 4181) menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu. Maka tugas seorang muslim hendaknya dapat menjaga sikap maupun prilakunya,” tambahnya menjelaskan.
Melalui tausiyah singkatnya, Ustadz Abdul kembali mengingatkan kepada setiap orang tua untuk meningggalkan kebiasaan buruk meminta-minta di hari raya. Selain berdampak pada mental si anak, hal tersebut karena antara Malu dan Iman itu berjalan seiring, bila salah satunya tercabut maka hilanglah yang lainnya.
“ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,dalam HR.Ahmad (II/501), at-Tirmidzî (no. 2009) beliau berkata : Malu adalah bagian dari iman, sedang iman tempatnya di Surga dan perkataan kotor adalah bagian dari tabiat kasar, sedang tabiat kasar tempatnya di Neraka.” Tuturnya seraya kembali mengajak orang tua untuk sadar akan tabiat akhlak anak dimasa depan.
Editor : Jemmy Saputera