Agar Bermanfaat, Harga Barang di Bazaar Ramadhan Jangan Sama dengan Harga di Pasar
PALEMBANG, AsSAJIDIN.COM – Jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan diminta inovatif dalam memecahkan sejumlah persolan yang dihadapi. Seperti halnya kenaikan harga bawang yang terus menjadi persolan dari tahun ke tahun.
“Dari waktu saya kecil dulu hingga saat ini, urusan bawang putih ini dak selesai-selesai. Cobalah kita buat terobosan. Kalau bisa tanam dalam pot, tanam dalam pot. Dulu ada menteri yang punya terobosan tanam cabai dalam pot. Seketika harga cabai stabil. Artinya kalau kita gertak takut juga para spekulan-spekulan itu. Tapi kita harus berani. Bikin gerakanlah, jangan orang sudah naik ke bulan. kita masih seperti ini, mengurusi harga bawang mahal,” tegas Deru.
Pada kesempatan itu gubernur menyampaikan sambutan dalam pembukaan Bazaar Pasar Ramadhan 1440 H Tahun 2019 diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan Prov Sumsel bekerjasama dengan TP PKK Prov Sumsel dan Dinas Perdagangan Prov Sumsel bertempat di halaman Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (16/5) pagi.
Deru menambahkan, untuk urusan harga, mahal dan murah itu sifatnya relatif. Karena jika harga mahal petani yang diuntungkan sementara konsumen diberatkan dengan naiknya harga.
“Nanti saya akan lihat kalau harganya di bazar ini sama saja dengan harga pasar, bubar saja. Lemak beli di pasar, di mall dingin dak kepanasan,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut Deru juga mengingatkan bertepatan dengan momen peringatan hari jadi Provinsi Sumatera Selatan ke 73 tahun 2019. Jadikan momen bagi jajaran OPD untuk melakukan evaluasi.
“Ini koreksi, ulang tahun provinsi kemarin. Kalah meriah dengan waktu aku menjabat bupati dulu. Untuk mendapatkan gembira dan kebahagian itu butuh biaya. Bila perlu tahun depan ulang tahun Sumsel dianggarkan biayanya. Tak ada APBD kita carikan CSR atau kita cari dukungan lain. Aku ini orangnya detil. Tahun ini kita jadikan sebagai tahun inovasi. Jangan omdo (omong doang), aku paling dak galak omdo,” imbuhnya.
Terkait dengan kegiatan bazar, Gubernur memberikan apresiasi pada Dharma Wanita Persatuan dan TP PKK serta berharap kegiatan tersebut jangan hannya bersifat sementara namun dilakukan berkelanjutkan.
“Saya bangga pada Dharma Wanita dan PKK. Tapi ini jangan hanya jadi ajang tebar pesona. Tapi jadikan ini sebagai pemantik agar kegiatan seperti ini diikuti oleh OPD lainnya,” tandasnya.
Ketua panitia pelaksana Kepala Dinas Perdagangan Prov. Sumsel H Yustianus dalam laporannya menyebutkan, kegiatan bazar ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok selama bulan suci Ramdan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Bazar digelar selama dua hari 16-17 Mei 2019.
“Sedangkan untuk tingkat kelurahan sudah digelar dari jauh hari. Dan di tingkat kecamatan dilakukan 18 Mei 2019 mendatang,” tegasnya.
Dia menyebutkan, Dinas Perdagangan bekerja sama dengan Bulog telah melakukan sejumlah upaya untuk menekan harga sembako. Dia mencontohkan harga bawang putih yang sebelumnya Rp 100 ribu per kg bisa diturunkan menjadi Rp 35 ribu. Demikian juga dengan harga sembako lainnya untuk harga dipasaran saat ini relatif stabil.
Untuk minyak goreng di lokasi bazar dijual dangan harga Rp 8.500-9000 per kg. Sedangkan di pasarkan ada pada kisaran Rp 11 ribu per kg. Sementara untuk harga beras premiun berada pada kisaran Rp 9000-Rp 11 ribu per kg. “Untuk harga komoditi karet saat ini Rp 7.300,- per kg. Dengan kadar air 70 persen,” tandasnya. (*/rilis pemprov sumsel)