Husnudzon, Berbaik Sangka, Kunci Kebahagiaan Manusia

AsSAJIDIN.COM — Tak perlu heran jika ada orang yang kehidupannya jauh dari agama (Islam), bahkan bermaksiat kepada Allah, namun ia mempunyai ‘kemampuan beda’ dibanding masyarakat pada umumnya. Sebab, itulah yang disebut isrtidraj. Yaitu jebakan atau kesenangan yang diberikan Allah kepada orang yang bermaksiat kepada-Nya.
Hal ini diungkapkan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur, KH Mansur Sholeh belum lama ini di Jember, Jawatimur.
Menurut Kiai Mansur, sapaan akrabnya, ada banyak keistimewaan yang Allah berikan kepada manusia dengan tingkatan yang berbeda. Keistimewaan yang diberikan kepada Nabi disebut mukjizat. Seorang ulama yang mempuyai keistimewaan dalam perilakunya disebut karomah.
“Jangan lupa dan tak perlu takjub jika ada orang yang tak pernah shalat, tapi begitu dia ngasih air minum kepada orang yang sakit, lalu sembuh. Atau ada orang selalu berbuat maksiat tapi rezekinya lancar luar biasa. Itu bukan karomah, apalagi mukjizat, tapi istidraj. Dan itu tak perlu kita heran, dia akan hancur dengan sendirinya,” ucapnya.
Ia menambahkan, kunci penting bagi kebahagiaan hidup manusia bukan terletak pada rezeki yang luar biasa atau perilaku yang dikagumi orang, namun terletak pada hati yang bersih dan selalu husnudzon (berbaik sangka) kepada Allah.
“Apapun yang kita terima, itulah yang terbaik menurut Allah bagi kita sesuai dengan kondisi kita,” jelasnya.