Uncategorized

MUI Minta Umat Islam Bahu-membahu Bantu Korban Tsunami

430 Orang Meninggal, Lebih dari 21 Ribu Warga Mengungsi

JAKARTA, AsSAJIDIN.COM — Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong umat Islam untuk melakukan aksi solidaritas kemanusiaan bagi korban bencana tsunami di Selat Sunda.

“Kami menyampaikan duka cita dan mendorong umat Islam melakukan upaya kemanusiaan misal dengan penggalangan dana bagi korban tsunami Selat Sunda,” kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin usai Rapat pleno ke-33 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta.

Dia mengatakan, Dewan Pertimbangan MUI yang beranggotakan pimpinan ormas Islam dan tokoh perorangan sangat prihatin terhadap musibah demi musibah bencana alam yang beruntun terjadi di Tanah Air.

Lihat Juga :  Tergoda Duniawi tanpa Pikir Akhirat, Pasutri Jual Kosmetik Ilegal, Terancam 15 Tahun Penjara

Musibah yang menelan banyak korban jiwa seperti gempa bumi di Lombok dan Sumbawa NTB, gempa yang disusul tsunami dan likuifaksi di Palu, Sigi, dan Donggala di Sulawesi Tengah serta tsunami yang melanda Selat Sunda, baik wilayah Banten maupun Lampung.

“Kami semua menyampaikan ucapan dukacita pada korban dan keluarga. Kita berdoa semoga keluarga bersabar dan tawakal,” ucap Din.

Lebih lanjut dia mengatakan, Dewan Pertimbangan MUI menyerukan kepada bangsa Indonesia khususnya umat Islam untuk saling meningkatkan hubungan dengan pencipta lewat ibadah agar Indonesia dilindungi dari musibah.

Lihat Juga :  Umat Muslim Sumsel Bersatu Bela Palestina, Bebaskan Baitul Maqdis

Hingga hari keempat pascatsunami di Selat Sunda Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata korban jiwa mencapai 430 orang. BNPB juga mencatat sebanyak 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang dan 21.991 orang mengungsi akibat tsunami pada Sabtu (22/12) malam tersebut.

Tsunami yang terjadi sekitar pukul 21.30 WIB tersebut berdampak pada lima kabupaten yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten, serta Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus di Provinsi Lampung.(*/sumber: Antaranews.com)

Back to top button