KALAM

Kuasa Allah, Gerhana Bulan Total Diprediksi akan Terjadi 28 Juli 2018

AsSAJIDIN.COM – Pada 28 Juli 2018 ini, diprediksi terjadi gerhana bulan total super blood moon. Ini adalah gerhana bulan total terlama yang akan terjadi di Indonesia.
Gerhana bulan terjadi jika sebagian atau seluruh penampakan bulan tertutup oleh bayangan bumi.
Namun terjadinya gerhana bulan banyak yang menghubungkan dengan marabahaya.
Beberapa daerah mempercayai adanya gerhana bulan karena adanya perkawinan antara bulan dan matahari.

Saat gerhana terjadi, penduduk akan memukul benda apa saja yang ditemui.

Hal ini agar bulan dan matahari yang akan kawin akan segera mengurungkan niatnya.
Mitos lain pada wanita hamil dilarang keluar rumah dan harus bersembunyi di bawah tempat tidur.
Apabila tidak dilakukan, maka anak di kandungan akan memiliki kulit belang.
Dilansir Khazanah Trans7, mitos terkait dengan gerhana juga terjadi pada zaman Rasulullah SAW.
Saat putra Nabi Muhammad SAW yang bernama Ibrahim meninggal, terjadi gerhana matahari.

Lihat Juga :  Kisah Nabi Ibrahim dan Empat Burung untuk Buktikan Kekuasaan Allah

Masyarakat Mekah meyakini munculnya gerhana matahari, karena kematian Ibrahim, putra Nabi Muhammad SAW.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda bahwa terjadinya gerhana karena kekuasaan Allah SWT, tak ada kaitannya dengan lahir atau matinya seseorang.
“Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang.
Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka salat dan berdoalah”. (HR Bukhari).
Namun salah satu hadits mengungkapkan bahwa gerhana berhubungan dengan terjadinya kiamat.

Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menuturkan, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama.
Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.”
Nabi Muhammad SAW lantas bersabda,”Sesungguhnya ini adalah tanda tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang.

Lihat Juga :  Di Tengah Konflik dan Hujan Ranjau, Anak-anak Afganistan Berbuka dengan Menu Seadanya

Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba hambaNya. Akan tetapi jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdoa dan memohon ampun kepada Allah”, (HR Muslim 912).
Imam Nawawi Rahimahullah menjelaskan mengapa Rasulullah SAW takut pada gerhana.
Karena gerhana merupakan salah satu tanda yang muncul sebelum kiamat, selain terbitnya matahari dari barat, dan keluarnya dajal.
Oleh karena itu Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan salat saat gerhana itu terjadi.
“Jika kalian melihat kedua gerhana yaitu gerhana matahari dan bulan, bersegeralah menunaikan salat”, (HR Bukhari). (*/sumber:banjarmasinpost.com)

Back to top button