Setahun Beri Pendampingan Program LSI di 6 Sekolah Ogan Ilir, Alhamdulillah, Begini Hasilnya
ASSAJIDIN.COM — Pendamping Program Sekolah Literasi Indonesia Tuntaskan Tugas Pendampingan Enam Sekolah di Kab Ogan Ilir.
Setahun sudah Dompet Dhuafa (DD) melaksanakan program Sekolah Literasi Indonesia (LSI) di enam Sekolah di Ogan Ilir. “SLI adalah salah satu program Dompet Dhuafa Sumsel dalam bidang Pendidikan. Dimana program ini adalah bentuk penyaluran dari dana ZIS (Zakat Infaq dan Sedekah), tentu bisa berjalan dengan baik jika kita semua bekerjasama untuk memakukan setiap programnya,” jelas Kusworo Nursing, LC Pimpinan Cabang DD Sumsel
Setelah menghabiskan masa pendampingan selama satu tahun penuh, dua orang pendamping program Sekolah Literasi Indonesia (SLI) Dompet Dhuafa akan ditarik kembali ke pusat, Selasa (13/2).
Meski demikian, bukan berarti program SLI lantas terputus, melainkan untuk tahun kedua pendampingan, di-rolling dengan tim pendampingan lainnya yang telah dipersiapkan di Bogor.
Dua orang pendamping tersebut yakni, Forta Oktariansyah dan Rizal Ginanjar Ramadhan telah mendampingi sebanyak enam sekolah setingkat Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
“Kami sangat mengapresiasi program sekolah literasi oleh Dompet Dhuafa Sumsel ini, 6 sekolah yang telah dilakukan pendampingan kini performa sekolahnya sangat meningkat. Ibaratkan dulu kita hanya berjalan, berkat program SLI ini kini Kita berlari dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” ungkap Hasdan Riadi S,Pd selaku Kabid TK-SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Ogan Ilir.
Kasi Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Kab. Ogan Ilir, Nelson S.Pd juga menyatakan kekagumannya dengan program SLI.
“Saja kaget sekali melihat langkah besar yang dilakukan Dompet Dhuafa Sumsel dalam peningkatan mutu Pendidikan, kalau bisa saya justru mensupport seluruh madrasah Di Ogan Ilir ini untuk juga diadakan pendampingan program SLI ini,” jelasnya.
Keenam sekolah tersebut yakni, MI Masdarul Ulum, Pemulutan Selatan, SD Pidua Meranjat, Indralaya Selatan, MI Syafaatut Thulab Bakung, Indralaya Utara, SDN 24 Indralaya, SDN 8 Indralaya Utara, dan SDN 14 Indralaya Utara.
Program SLI sendiri telah berjalan sejak Februari 2017 dan berakhir Februari 2018.
Pimpinan Cabang DD Sumsel, Kusworo Nursidik, Lc, menyebutkan bahwa program Sekolah Literasi Indonesia ini merupakan program dengan pendampingan jangka panjang, dengan durasi pendampingan 1-3 tahun.
“Untuk enam sekolah di Kab Ogan Ilir ini, rencananya akan masuk ke tahapan kedua atau tahun kedua. Di mana nantinya akan ada follow up di ke-6 sekolah tersebut juga dalam jangka pendampingan selama 1 tahun”, beber Kusworo.
Dia menambahkan, untuk pendampingan berikutnya, akan didampingi oleh tim SLI lainnya yang telah mendapatkan pelatihan di SLI pusat di Bogor. “Sampai saat ini, pendamping baru masuk pada tahap tahap recruitment, yang nantinya ketika mereka lulus akan di tempatkan di SLI di seluruh daerah di Indonesia”, ujar alumni Ilmu Syariah dari Internasional Islamic Call College-Tripoli, Libya ini.
SLI sendiri merupakan model sekolah berbasis masyarakat yang berkonsentrasi pada peningkatan kualitas sistem instruksional. Termasuk di dalamnya, pembelajaran dan pengembangan kultur sekolah dengan kekhasan literasi yang kental yang bertujuan mengembangkan kemandirian sekolah pada 6 jenis keunggulan, yakni ;
Sistem instruksional
1. Kecakapan Literasi,
2. Efektivitas Pembelajaran,
3. Kepemimpinan Instruksional.
Budaya Sekolah
1. Lingkungan Belajar yang Kondusif,
2. Pembentukan Karakter/Akhlak, dan
3. Kepemimpinan Pendidikan
Bertempat di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Sosial, Kab.Ogan Ilir, Agenda ini juga dihadiri langsung oleh Zainal Umuri, Ketua Tim Optimalisasi Sekolah program Sekolah Literasi Indonesia (SLI), dan juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan Ogan Ilir, yakni kabid pembina dan kasi kurikulum TK-SD Disdik Kab. OI, Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Ogan Ilir, 6 kepala sekolah dan puluhan guru sekolah program SLI.(*)