Uncategorized

One Day One Hadist : Doa agar Tidak Terjerumus dalam Zina

 

AsSAJIDIN.COM — Semua mengetahui bahwa zina itu berbahaya dan termasuk dosa besar. Namun orang yang merasa aman pun dari zina sebenarnya bisa terjerumus dalam zina. Hanya dengan doa lalu pertolongan Allah yang datang, itulah yang dapat menyelamatkan kita dari zina.

Ada satu doa yang berisi meminta perlindungan pada Allah dari anggota badan yang cenderung dengan anggota badan ini akan terjadi perzinaan atau perselingkuhan. Berikut haditsnya.

Syakal bin Humaid pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas ia meminta pada beliau untuk mengajarkannya bacaan ta’awudz yang biasa ia gunakan ketika meminta perlindungan pada Allah. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan do’a dengan beliau memegang tanganku lalu beliau ajarkan, ucapkanlah,

Lihat Juga :  Cara-cara Mencapai Kerendahan Hati

“Allahumma inni a’udzu bika min syarri sam’ii, wa min syarri basharii, wa min syarri lisanii, wa min syarri qalbii, wa min syarri maniyyi”

(artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari kejelekan pada pendengaranku, dari kejelekan pada penglihatanku, dari kejelekan pada lisanku, dari kejelekan pada hatiku, serta dari kejelekan pada mani atau kemaluanku). (HR. An-Nasa’i, no. 5446; Abu Daud, no. 1551; Tirmidzi, no. 3492. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Yang dimaksud dengan lafazh terakhir, berlindung pada kejelekan mani. Maksudnya berlindung pada kenakalan kemaluan. Demikian diutarakan dalam Syarh Al-Gharib.

Lihat Juga :  Alkohol dalam Parfum, Menurut Pandangan Islam

Yang disebutkan dalam do’a di atas adalah dengan mani, yang maksudnya merujuk pada kenakalan kemaluan. Doa itu berarti meminta perlindungan pada Allah agar tidak terjerumus dalam zina atau terjerumus pula dalam perantara-perantara menuju zina seperti mulai dari memandang, menyentuh, mencium, berjalan, dan niatan untuk berzina dan semisal itu.

Dan perlu diketahui dari pendengaran, penglihatan, lisan, hati serta kemaluan itu sendiri adalah asal mulanya suatu kemaksiatan itu terjadi.(*/rumaysho.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button