PENDIDIKANUncategorized
BKLDK dan KARS Ajak Mahasiswi Jadi Agen Perubahan

PALEMBANG, AsSAJIDIN.Com — Menyongsong segera berakhirnya kalender Tahun 2017 Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus Sumatera Selatan (BKLDK Sumsel) bekerjasama Komunitas Aktivis Rindu Syurga (KARS) menggelar seminar “Refleksi Akhir Tahun”di aula Akbid Suaibah Palembang, Minggu (17/12/2017).
Seminar yang diikuti oleh ratusan peserta mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi dan kampus tersebut menghadirkan Dr. Marini Wijayanti, S.Pi, M.Si (Dosen UNSRI), Erni Purbiyanti, S.P., M.Si. (Dosen UNSRI dan Mahasiswa Program Doktor PPs Unsri), dan Sri Dewi, S.EI, M.E (Dosen UIN Raden Fatah Palembang) selaku narasumber.
Erni Purbiyanti menjelaskan generasi muda harus memberikan kontribusi terhadap permasalahan negara.
“Terlalu banyak permasalahan yang dihadapi bangsa ini misalnya keadaan ekonomi semakin sekarat, menjadikan rakyat semakin melarat. Hutang negara semakin banyak, ditambah tipu daya media konglomerat. Kasus kriminal meroket tajam, kriminalisasi dan persekusi ulama, Perppu mulai dijadikan alat untuk membungkam suara rakyat. Untuk itu, kita harus ikut serta dalam upaya menyelesaikan permasalahan teesebut. Jadilah calon pemimpin yang tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadist,”Jelasnya.
Marini menambahkan mengapa Islam Politik itu dibungkam.
“Ini merupakan salah satu agenda dari Amerika Serikat dan sekutunya, yang mengalami Islam phobia. Sehingga masyarakat kita digiring pada persepsi bahwa Islam itu teroris, berbahaya, dan sesuatu yang menakutkan. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Tokoh Masyumi Mohammad Natsir, bahwa Islam beribadah akan didiamkan, Islam berekonomi akan diawasi, dan Islam berpolitik akan dicabut akar-akarnya. Untuk itu, diharapkan kepada kita semua untuk menyadarkan dan membuktikan kepada masyarakat kita bahwa semua persepsi tersebut salah,”paparnya.

Sementara itu Sri Dewi memaparkan kunci dalam menyikapi berbagai permasalahan tersebut.
“Kita sebagai warga negara Indonesia khususnya ummat muslim hendaknya mengedepankan persatuan, tentunya dengan melakukan syari’at Islam dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,”ungkapnya.
“Sehingga diharapkan nantinya peserta seminar ini dapat memberikan kemajuan dan perubahan Indonesia. Serta membuktikan bahwa pemuda saat ini bukanlah hanya menuntut gelar dan uang semata. Nasib Bangsa ada di tanganmu,”pungkasnya. (*)
Penulis: M Dudin