Uncategorized

Masya Allah!!! Begini Sejarah Berdirinya Masjid Istiqlal Bikin Takjub

 

AsSAJIDIN.Com — Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenal Masjid Istiqlal.Masjid negara yang terbesar di Asia tenggara ini berlokasi di Jalan Taman Wijayakusuma (Jalan Veteran), Gambir, Jakarta Pusat. Berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan Medan Merdeka .

Dinukil dari www.istiqlal.id ,bangunan utama ini memiliki mahkota kubah dengan bentang diameter sebesar 45 meter.yang bermakna tahun kemerdekaan Indonesia. Kubah ini di topang oleh 12 tiang yang melambangkan tanggal kelahiran Rasullulah SAW yaitu 12 Rabiul Awwal.

Sejarah Awal

Setelah suasana revolusi kemerdekaan telah berlalu ada keinginan dari tokoh-tokoh Islam seperti : KH Wahid Hasyim ( Menteri Agama) dan Anwar Tjokroaminoto dari Partai Syarikat Islam,dan tokoh -tokoh islam lainnya,agar di bangun sebuah masjid Nasional,yang mewakili semangat persatuan dan kesatuan bangsa .Juga sebagi wujud rasa syukur terhadap Tuhan YME atas nikmat kemedekaan.

Lalu digelarlah Pertemuan KH Wahid Hasyim, Anwar Tjokroaminoto dengan tokoh-tokoh islam pada tahun 1950.

Perlunya dibangun masjid nasional ini untuk memupuk rasa kebersaman dan persatuan antar umat beragama dan antar umat islam,karena situasi pada saat itu bangsa kita terbagi bagi dalam kelompok-kelompok partai nasionalis dan agama yang saling berebut pengaruh di dalam masyarakat.Situasi seperti ini tentunya tidak menguntungkan bagi bangsa dan negara di saat kemerdekaan yang kita raih relatif masih muda.

Lihat Juga :  Innalillah, Ibunda Mantan Wako Palembang Almarhum H Romi Herton dan Wawako Fitrianti Agustinda Wafat

Gaung pun bersambut Presiden Sokarno menyetujui gagasan tersebut dan diadakanlah sayembara menggambar desain masjid,yang berlangsung 22 Februari 1955 hingga 30 Mei 1955.Masjid tersebut disepakati akan diberi nama Istiqlal. Secara harfiah, kata Istiqlal berasal dari bahasa Arab yang berarti: kebebasan, lepas atau kemerdekaan,

Maka dibentuklah Yayasan Masjid Istiqal dengan KH. Anwar Tjokroaminoto Sebagai ketua Yayasan Masjid Istiqlal, ketua dewan juri di ketuai Oleh Presiden Soekarno dengan dewan juri terdiri dari para arsitek dan para ulama,termasuk Buya Hamka.

Pemenang sayembara

Sayembara desain masjid Istiqlal disambut cukup baik oleh masyarakat dengan peserta mencapai 30 orang.dari jumlah ini, 27 orang menyerahkan desainnya,dan menyisakan 22 peserta yang memenuhi syarat.

Setelah melalui berbagi penilaian dan pertimbangan akhirnya terpilihlah desain dengan tema ‘Ketuhanan” karya Frederich Silaban,seorang Arsitek lulusan terbaik Academie van Bouwkunst Amsterdam, Belanda, pada 1950. Dilansir news.liputan6.com/04 Nov 2016

Lihat Juga :  Pembuka Pintu-Pintu Kebaikan? (2)

 

Kemenangan dan keikutsertaan F.Silaban sangat menarik karena ia seorang non muslim (Protestan ). Menurut Poltak Silaban, putra ketiga Friedrich Silaban, ayahnya bercerita kalau kemenangannya membuat sejumlah pihak tercengang dan berusaha mempengaruhi keputusan juri salah satunya dengan mendatangkan seorang ulama besar dari Arab Saudi yang diharapkan fatwanya. Namun justru sang ulama memuji desain masjid karya F.Silaban ini.

Atas kemenagan ini F.silaban berhak mendapatkan hadiah berupa emas 75 gram dan uang Rp 25 ribu. Bung Karno menjuluki F Silaban sebagai “By the grace of God” karena kemenangannya.

Pemancangan pembangunan masjid Istiqlal di lakukan 24 Agustus 1961 oleh presiden Soekarno.Namun pembangunan masjid istiqlal di masa presiden Soekarno sempat tersendat karena situasi politik paska peristiwa G 30 S/PKI .

Setelah situasi politik agak kondusif ,pada tahun 1966, Menteri Agama KH. M. Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid ini. Akhirnya setelah 17 tahun, proyek masjid Istiqlal dapat diselesaikan dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, dengan daya tampung jemaah mencapaik 61 ribu jemaah.(*/uctalks.com/berbagaisumber)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button