Uncategorized

Astagfirullah!! Mengerikan Pengurusan Jenazah Orang Yang Bunuh Diri

AsSAJIDIN.Com — SYED Sohleh Syed Jalaluddin dari Malaysia mempunyai sebuah pengalaman yang mendalam ketika mengurus jenazah orang yang bunuh diri. Syed Sohleh memang sehari-hari bekerja sebagai seorang pengurus jenazah.

Berikut adalah pengalaman beliau yang disitat dari akun facebook resminya.

“Ada perasaan enggan ketika mendapat panggilan dari rumah sakit untuk mengurus satu jenazah. Antara resah gelisah dan gundah seakan bercampur tanpa henti. Namun karena tanggung jawab dan amanah, saya bergegas ke rumah sakit dengan perasaan berat hati yang terus mengiringi.

Berbekal pengalaman sebelumnya, saya akhirnya dapat menguasai perasaan seperti ini. Saya hanya mampu berdoa agar jangan diuji oleh kesulitan maupun dipertemukan dengan kejadian yang aneh-aneh karena siapalah saya yang mampu melawan kuasa Allah SWT. Saya terus berdoa agar terus diberi kekuatan oleh Allah SWT, berharap bahwa mengurus jenazah ini baik-baik saja.

Lihat Juga :  BACA dan MILIKI As SAJIDIN Terbaru Edisi Februari 2018/Jumadil Awwal 1439 H

 

Saya bersama dengan Ustaz Muhd Aidil Zainol Bahar dan tiga orang sahabat lainnya, segera ke rumah sakit dan terus menuju ke kamar mayat. Sebelumnya saya mengisi beberapa dokumen penting sebelum pengurusan dilakukan.

Keluar Najis Tiada Henti

Akhirnya, tiba saat yang makin membuat jiwa berdebar, padahal sudah-sudah bertahun saya mengurus jenazah. Saya terus berdoa agar diberi kekuatan untuk menyelesaikan pengurusan ini hingga selesai. Dengan lafaz bismillah saya menarik tirai jenazah secara perlahan-lahan. Saat membuka kain yang menutupi wajahnya, dan saya melihat situasi yang amat mengerikan. Lidah jenazah itu terjulur dan wajahnya berkerut seakan menahan kesakitan yang amat berat. Ada banyak lebam bekas jeratan di lehernya.

Lihat Juga :  BRG Sumsel Pamerkan Hasil Produk Kerajinan Tangan Asal Purun

Saya coba mengumpulkan kekuatan yang ada dan beserta empat sahabat lainnya, mengangkat jenazah ke atas tempat pengurusan. Masing-masing memegang anggota tibuh jenazah namun tanpa diduga, tangan dan bahu kami terasa amat sakit. ALLAH HU AKHBAR! Jenazah ini amat berat sekali, padahal tubuhnya begitu kecil dan masih berumur sektiar 20-an. Tidak sampai di situ saja, tenaga kami berempat kembali diuji tatkala ke tempat mandi. Jarak yang dekat terasa amat jauh dan saya secara pribadi langsung habis tenaga, begitu juga sahabat yang lain. Tapi saya tidak mengeluh dan di hati hanya berdoa agar Allah SWT membantu menyelesaikan tugas memandikan jenazah ini. (*/sumber: islampos.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button