PENDIDIKAN

Antisipasi Radikalisme Perguruan Tinggi se-Sumsel Rapatkan Barisan

PALEMBANG, AsSAJIDIN.Com — Menindaklanjuti pertemuan pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia di Bali beberapa waktu lalu. Sejumlah pimpinan perguruan tinggi se-Sumsel mengadakan rapat pembentukan panitia pengarah dan pelaksana “Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme” di gedung rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Minggu (15/10).

Deklarasi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme tersebut akan digelar dalam bentuk kuliah umum dan orasi kebangsaan. Rencananya akan dilakukan di 350 kabupaten/kota dan 34 provinsi pada tanggal 28 Oktober 2017, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Untuk Provinsi Sumsel sendiri, Kota Palembang direncanakan pelaksanaannya di lapangan griya Agung Palembang. Sementara daerah-daerah lainnya dilakukan dengan pilihan tempat yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah.

Lihat Juga :  Seminar Undang Anak dan Orangtua Berkonsep Muhasabah, Ratusan Siswa Menangis

Rektor UIN sekaligus salah satu panitia pengarah “Deklarasi Kebangsaan Perguruan Tinggi Provinsi Sumsel”, Prof. Drs. H. M. Sirozi, MA. Ph.D menjelaskan deklarasi tersebut akan melibatkan seluruh perguruan tinggi se-Sumsel.

“Kami menargetkan sekitar 25 ribu peserta yang akan mengikuti kuliah umum dan deklarasi, terdiri dari pimpinan perguruan tinggi dan sivitas akademika baik mahasiswa, dosen, serta staf seluruh perguruan tinggi se-Sumsel,”katanya.

Sirozi juga menyampaikan maksud dan tujuan dari penyelenggaraan deklarasi kebangsaan ini. “Kita harapkan nantinya generasi muda sekarang dapat memiliki wawasan yang lebih luas dan pemahaman yang kuat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,”jelasnya.

Lihat Juga :  Berbagi dengan Siswa di Momen Idul Adha, Meski Pandemi

“Sehingga mereka tidak gampang terpengaruh oleh ideologi lain, selain Pancasila dan UUD 1945,”imbuhnya.

Selain itu, Wakil Rektor IV Universitas Sriwijaya Dr. Ir. Ahmad Muslim, MM mengharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan rasa nasionalisme Indonesia. “Sekarang ini kita mengalami krisis nasionalisme, melalui deklarasi kebangsaan ini nantinya mampu meningkatkan nasionalisme kita. Nasionalisme yang tumbuh dari kesadaran diri bukan dari doktrinasi,”tuturnya.

H. Hairad Sudarso, Direktur Poltek Sekayu menambahkan kegiatan ini sebagai salah satu tindakan preventif atau pencegahan terjadinya radikalisme.

“Deklarasi ini dilaksanakan bukan sebagai tindakan anti terhadap kelompok atau gerakan tertentu, melainkan bentuk pencegahan terhadap penyebaran paham radikalisme,” tegasnya.(*)

Penulis: M Dudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button