Modal Penting yang Harus Dimiliki Calon Pemimpin
PALEMBANG, AsSAJIDIN.COm — Menyongsong pemilihan kepala daerah serentak (Pilkada) 2018, Pengamat politik yang juga berprofesi sebagai dosen di STISIPOL Candradimuka Palembang Ade Indra Chaniago, M. Si. mengungkapkan ada dua hal penting yang harus dimiliki oleh calon kepada daerah, baik itu bupati/walikota dan gubernur.
“Dalam sistem demokrasi sangat wajar dan lumrah kalau mayoritas itu yang menjadi pemimpin. Bagi calon pemimpin baik itu bupati/ walikota, gubernur atau bahkan presiden ada dua hal krusial yang harus mereka miliki,”ujar alumni Universitas Indonesia ini, Selasa (26/9)
“Pertama harus mempunyai area knowledge, artinya pemahaman area. Misalnya tentang daerah-daerah yang masih terisolir, daerah yang belum ada aliran listrik, daerah yang infrastruturnya bermasalah, daerah yang masih kena banjir. Maka calon pemimpin itu harus memahami betul secara total terhadap daerah atau area tersebut. Sehingga program yang akan dijalankan itu betul-betul tepat sasaran, dapat menjawab dan memenuhi segala kebutuhan yang masyarakat butuhkan,”tuturnya.
“Kedua, tentang product knowledge, artinya punya pengetahuan tentang potensi daerah. Harus memahami potensi apa yang akan dikembangkan, sehingga nantinya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah tersebut ,” sambungnya.
Selanjutnya Ade Indra mengingatkan masyarakat agar dua hal tersebut dijadikan parameter dalam menentukan pilihannya nanti. “Untuk bisa mewujudkan harapan dan mimpi-mimpi kita, dua modal tersebut merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar, jadi buat masyarakat jadiakan dua hal ini segagai parameter atau alat ukur apakah orang tersebut layak atau tidak untuk menjadi pemimpin. Kalau orang tersebut tidak mempunyai salah-satu dari dua hal tersebut, maka jangan dipilih,” tegasnya.
Ade Indra juga mengajak masyarakat untuk meninggalkan kebiasaan buruk memberi dan menerima uang suap atau money politic dalam penyelenggaraan pilkada dan pemilu.
“Saya mengajak semua orang, siapapun itu tanpa terkecuali untuk sama-sama mengingatkan orang-orang terdekat kita bahwa fenomena korupsi ini muncul karena perilaku kita yang menerima uang suap, NPWP (nomor piro, wani piro) dan sikap yang tidak peduli (golput). Kita tidak akan pernah keluar dari persoalan korupsi, kalau kita tidak memilih orang yang benar-benar amanah. Salah satunya jadilah pemilih yang cerdas, memilih bukan karena uang melainkan karena rekam jejak calon dan program yang ditawarkan,”pungkasnya.
Selain itu, Ade Indra juga memberikan solusi yang ditawarkan kepada pemerintah di tengah kelesuan ekonomi, menurunnya pendapatan masyarakat seperti sekarang ini. Pemerintah dapat melakukan beberapa hal, salah satu contohnya: kita ganti batik seragam bagi anak sekolah dengan ‘jumputan” yang menjadi seragam khas bagi pelajar di daerah Sumatera Selatan, bisa kita bayangkan berapa banyak peluang atau kesempatan kerja bagi masyarakat Sumatera Selatan. Jadi kita tidak lagi membeli seragam ke Bandung atau Jakarta,”tegasnya.(*)
Penulis: M Dudin