LENTERA

Dalil tentang Pentingnya Sifat Tawadhu Berikut Teladan Rasulullah

AsSAJIDIN.COM — Berikut adalah Dalil Tentang Tawadhu :

Tawadhu adalah sikah kerendahan hati atau tidak sombong.

Dalil tentang sikap tawadhu ada dalam Alquran

وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

Artinya : “Dan bersikap rendah hatilah kamu kepada orang-orang yang beriman yang mengikutimu. – [Q.S As-Syuara: 215].

Dengan kita bersikap rendah hati / tawadhu terhadap siapa pun, artinya kita telah mematuhi salah satu yang Allah perintahkan kepada hamba-hamba-Nya. Adapun arti yang berlawanan atau lawan kata dari tawadhu ini adalah takabur atau sombong.

Sifat takabur atau sombong ini adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allah dan Rasulullah SAW bahkan orang pada umumnya juga tentu tidak menyukai orang-orang yang memiliki sikat sombong.

Tentunya jika takabur ini adalah sifat yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya, itu artinya Allah melarang kepada kita semua untuk takabur/sombong. Sebagai firman Allah yang tertulis di dalam Al-Quran Surat Al-Isra’ Ayat 37:

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا

Artinya ” Dan janganlah kamu berjalan di bumi ini engan sombong, karena sesungguhnya sekali-kali kamu tidak dapat menembus bumi dan kamu sekali-kali tidak akan sampai setinggi gunung “.

Lihat Juga :  Jangan Silau dengan Harta, Keberuntungan Hidup Bukan karena itu

Ciri – Ciri Orang Tawadhu

Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad yang tertulis di dalam kitabnya yang berjudul Risalatul Mu‘awanah wal Mudhaharah wal Muwazarah, halaman 148 s/d149, sebagai berikut :

“Tanda-tanda orang yang tawadhu’, antara lain lebih suka tidak dikenal daripada dikenal (menjadi orang yang terkenal); bersedia menerima kebenaran dari siapa saja, baik dari kalangan orang yang rendah kedudukannya maupun dari orang terpandang; menyayangi fakir miskin bahkan tidak segan-segan untuk duduk bersama fakir miskin; bersedia mengurus kepentingan orang lain dengan sebaik-sebaiknya; mengucapkan terima kasih kepada orang yang sudah menunaikan hak-hak yang dibebankan kepada mereka, dan memberi maaf kepada mereka yang melalaikannya.”

Contoh Perilaku Tawadhu Nabi Muhammad SAW
Sifat rendah hati atau tawadhu bisa membawa seseorang ke tingkat yang terhormat bahkan akan dihargai di dalam lingkungan masyarakat. Orang akan terhormat ketika mau menghormati orang lain. Sementara itu, sifat sombong atau takabur bisa membuat orang lain menjauh bahkan membenci.

Lihat Juga :  Cara Membuat Jamu Imboost, Ampuh Naikkan Imun Tubuh

Rendah hati merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh Nabi, Rasul, para sahabat Nabi, dan orang-orang saleh. Salah satu bentuk rendah hati atau ketawadhuan Rasulullah SAW. adalah beliau tidak senang dipuji atau disanjung secara berlebihan. Sebagaimana hadits berikut ini :

Dari Umar bin Kha’ab Radhiyallahu Anhu., ia berkata: Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. pernah bersabda, :

“Janganlah engkau sanjung aku secara berlebihan seperti kaum Nasrani menyanjung ‘Isa bin Maryam Alaihi Salam secara berlebihan. Aku hanyalah seorang dari hamba Allah, maka panggillah dengan sebutan: hamba Allah dan rasul-Nya.” [H.R. Abu Daud]

Perilaku Tawadhu dalam Kehidupan Sehari-hari
Seperti yang telah di bahas di atas bahwa orang yang tawadhu memiliki tanda atau ciri-ciri yang akan tampak dari perbuatan dan sikafnya dalam kehidupan sehari-hari.

Namun perlu kalian ketahui bahwasannya orang tawadhu ini tergolong menjadi dua atau dengan kata lain ciri sikap tawadhu ini terbagi menjadi dua yaitu tawadhu yang terpuji dan tawadhu yang dibenci.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button