MUSLIMAH
Ujub itu Datang Diam-diam Tanpa Disadari, Astaghfirullah…Begini Cara Menghindarinya
AsSAJIDIN.COM — UJUB berbeda dengan RIYA. Kadangkala RIYA dapat dihindari, tapi UJUB masih ada.
Contoh :
Kita sholat tahajjud diam². Tidak ada yang tahu dan tidak kita ceritakan pada orang lain, dengan harapan agar tidak RIYA …
maka saat kita tidak menceritakan amalan kita, kita berhasil menghindari RIYA. Semata-mata kita beribadah karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang lain.
Jangan cepat berpuas diri dulu, karena syaitan terus berusaha menggelincirkanmu. Tiba-tiba dalam hati berkata-kata, karena muncul rasa bangga terhadap diri sendiri. ” Hebat aku ini, bisa bangun setiap malam tak pernah ketinggalan sholat tahajjud, sementara orang lain tertidur pulas.”
Saat hati berkata begitu, itulah yang dinamakan UJUB. Walaupun berhasil untuk tidak RIYA’,
tetapi masih belum berhasil untuk tidak UJUB.
UJUB adalah perasaan kagum atas diri sendiri. Merasa diri hebat, berbangga diri …terpesona dengan kehebatan diri.
UJUB adalah penyakit hati yang paling tersembunyi. Perasaan UJUB bisa datang dalam berbagai bentuk.
DIANTARA NYA :
” Orang yang rajin ibadah merasa kagum dengan ibadahnya”.
” Orang yang berilmu, kagum dengan ilmunya”.
” Orang yang cantik, kagum dengan kecantikannya”.
” Orang yang mengelola majlis Taklim kagum dengan banyaknya jamaah & mampu menghadirkan ustadz² yang menjadi pematerinya”
” Orang yang dermawan, kagum dengan kebaikannya”.
” Orang yang berdakwah, kagum dengan dakwahnya”.
Sufyan At-Tsauri Mengatakan :
“UJUB adalah
perasaaan kagum pada dirimu sendiri, sehingga kamu merasa bahwa kamu lebih mulia dan lebih tinggi derajatnya dibanding orang lain”. Padahal semua kelebihan yang kita dapatkan adalah kelebihan yang kita dapatkan dari Allah. Karena itu selayaknya kekaguman hanyalah kepada Allah, bukan kepada diri sendiri.
Dan ingatlah syaitan akan selalu menggiring manusia untuk masuk ke dalam fikiran berbangga kepada diri sendiri, agar amalan manusia tidak mendapat nilai.
IMAM NAWAWI.
Rahimahulloh berkata :
“Ketahuilah bahwa keikhlasan niat terkadang dihalangi oleh penyakit ujub. Barangsiapa ujub dengan amalnya sendiri, maka akan terhapus amalnya.”
(Syarh Arba’in).
Naa’udzu billaahi
min dzalik.
Jauhi sifat Ujub, jadikan amalan kita 100% karena pengabdian kepada Allah.
BAGAIMANA CARA
MENGURANGI
SIFAT UJUB
1. Setiap kali terbetik di hati tentang kehebatan diri, segera istighfar memohon ampun kepada Allah.
2. Menganggap semua kelebihan adalah milik Allah.
3. Berdoa mohon bantuan Allah agar hati kita bisa beribadah dengan ikhlas.
قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
(Qur’an surat Al An’am – 162)
Semoga Allah membantu kita mengikis penyakit ujub yang ada di hati. (*)