Hal ini Berat Dilakukan tapi Insya Allah Membawa Bahagia Dunia Akhirat
AsSAJIDIN.COM — Sahabat AsSAJIDIn, banyak hal yang ringan dilakukan tapi malah membuat kita sengsara dunia akhirat, misalnya… menunda-nunda pekerjaan, meninggalkan shalat, berutang atau kredit barang ini itu. Ringan kan? Tapi efeknya sungguh buruk untuk dunia dan akhirat kita.
Nah, sebaliknya… ada 2 hal yang berat dilakukan, tapi ternyata bisa membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Sudah diperingatkan yaa… 2 hal ini amat berat dilakukan lho, tapi kalau mau tahu dan mau coba praktikkan, silakan baca terus sampai selesai:
“Ada dua hal yang jika engkau mengetahuinya, engkau akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat:
Engkau melakukan hal yang tidak engkau sukai ketika hal itu disukai oleh Allah
Engkau meninggalkan hal engkau sukai ketika hal itu dibenci oleh Allah”
— Tabi’in yang mulia, Salamah bin Dinar (Abu Hazim), dalam Al Ma’rifah Wat Tarikh (1/381) dengan sanad shahih
Maasya Allah, ternyata 2 hal yang dimaksud adalah mengerjakan sesuatu dan meninggalkan sesuatu karena Allah.
Contoh mengerjakan sesuatu karena Allah, misalkan kita membenci seseorang yang telah berbuat zalim pada diri kita, rasanya dendam kesumat pada orang itu sampai ke ubun-ubun, hingga tujuh keturunan kita takkan memaafkan kesalahannya deh. Akan tetapi karena tahu Allah mencintai perbuatan memaafkan kesalahan orang lain, maka kita putuskan untuk memaafkan kesalahan orang yang kita benci tersebut. Nah, perbuatan memaafkan yang dilakukan lillaahi ta’ala ini akan membawa kita pada kebahagiaan.
Contoh meninggalkan sesuatu karena Allah: Mungkin kita sudah tidak tahan ingin bercerai dari pasangan, apalagi zaman sekarang ini perceraian bukan lagi hal yang aib atau tabu untuk dilakukan, namun…. jika kita bisa menahan diri tidak mudah berpisah dari pasangan hidup yang bertabiat buruk, dengan niat lillaahi ta’ala karena kita tahu persis bahwa Allah membenci perceraian, maka in syaa Allah kita akan merasa bahagia dunia akhirat. Bukankah itulah yang dirasakan oleh Asiyah, istri Fir’aun, yang bersabar dengan keburukan perangai suaminya, Asiyah menjadi salah satu dari 4 wanita penghulu syurga.
Sahabat AsSAJIDIN, hidup di dunia ini bukanlah persoalan tentang memperturutkan ego, namun bagaimana kita mampu menjinakkan ego kita agar takluk pada aturan Allah. Wallaahua’lam.(*/summber: ummi-online.com)