Doa Hari ke-24 Bulan Ramadhan, Ya Robbi, Jauhkan Kami dari Perbuatan Maksiat, Aamiin…
AsSAJIDIN.COM — Alhamdulillah, wasyukurillah, kita semua telah sampai pada hari ke-24 bulan Ramadhan 1443 hijriah. Semoga dalam perjalanan ke hari ini amal ibadah kita diterima Allah SWT dan pada sisa hari-hari akhir Ramadhan, tetap diberi kekuatan dan kesehatan untuk terus menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lain, dalam rangka mencapai takwa dan keridhoan Allah SWT.
Mari panjatkan doa ini, doa hari ke-24 bulan Ramadhan :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِيْهِ مَا يُرْضِيْكَ وَ أَعُوْذُ بِكَ مِمَّا يُؤْذِيْكَ وَ أَسْأَلُكَ التَّوْفِيْقَ فِيْهِ لأَنْ أُطِيْعَكَ وَ لاَ أَعْصِيَكَ يَا جَوَّادَ السَّائِلِيْنَ
Allâhumma innî as aluka fîhi mâ yurdhîka wa a’ûdzu bika mimmâ yu’dzîka wa asalukat taufîqa fîhi lian utî’aka wa lâ a’shîka yâ ajwadas sâilîn
Artinya :
”Ya Allah aku memohon pada-Mu di bulan yang suci ini dengan segala sesuatu yang mendatangkan keridhaan-Mu, dan aku berlindung dengan-Mu dari hal-hal yang mendatangkan kemarahan-MU, dan aku memohon kepada-MU kemampuan untuk mentaati-MU serta menghindari kemaksiatan terhadap-MU, Wahai Pemberi para peminta.
Rasulullah SAW senantiasa memperingatkan umat Muslim untuk menjauhi kemaksiatan. Selain memperkuat keimanan, ada beberapa cara untuk menjauhi maksiat.
Perbuataan maksiat tak selalu lewat perbuatan menyakiti orang lain. Mereka bisa datang dari berbagai cara. Panca indera kita pun bisa menjadi awal terjadinya sebuah maksit.
Rasulullah telah berpesan agar umatnya bisa senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan yang bisa memicu kemaksiatan. Berikut ini tujuh cara menghindari maksiat yang dianjurkan dalam Islam:
1. Menjaga Mata
Cara pertama untuk menghindari kemaksiatan yaitu menjaga mata. Sebab, mata merupakan sumber kemaksiatan. Kebanyakan orang yang berbuat maksiat karena apa yang dia lihat.
Selain kemaksiatan yang mengundang nafsu, mata juga bisa menjadi sumber kita tinggi hati. Kondisi ini dapat terjadi ketika manusia menggunakan mata untuk memandang rendah atau pun menghina orang lain.
Allah SWT memerintahkan umatnya untuk senantiasa menjaga mata dari segala hal yang diharamkan. Dalam Surat An-Nur ayat 30, Allah berfirman,
”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’”
Dalam tafsir yang dibuat Ibnu Katsir, ayat tersebut diterjemahkan dengan cara berikut.
“ Ini adalah perintah dari Allah Ta’ala kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk menjaga (menahan) pandangan mereka dari hal-hal yang diharamkan atas mereka. Maka janganlah memandang kecuali memandang kepada hal-hal yang diperbolehkan untuk dipandang. Dan tahanlah pandanganmu dari hal-hal yang diharamkan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/41)
2. Menjaga Telinga
Kiat untuk menghindari kemasiatan lainnya yaitu menjaga telinga. Telinga yang berfungsi untuk mendengar dapat kemaksiatan apabila tidak dipergunakan sesuai dengan syariat Islam.
Salah satu kemaksiatan yang kerap terjadi disebabkan oleh telinga ini ialah ketika kita mendengar ucapan yang tidak pantas. Maka tidak heran jika kita harus senantiasa menjaga telinga. Rasulullah SAW bersabda,
“ Sesungguhnya orang yang mendengar (seseorang yang mengumpat orang lain) adalah bersekutu (di dalam dosa) dengan orang yang berkata itu. Dan dia juga dikira salah seorang daripada dua orang yang mengumpat.”
3. Menjaga Lidah
Lidah berdampak besar bagi kehidupan manusia. Selain untuk mengecap rasa makanan, lidah juga berguna untuk berbicara.
Rasulullah SAW menjadikan lidah sebagai anggota tubuh yang harus diwaspadai karena dapat menjerumuskan manusia ke dalam neraka.
“ Wahai Rasulullah, katakan kepadaku dengan satu perkara yang aku akan berpegang dengannya!” Beliau menjawab: “ Katakanlah, `Rabbku adalah Allah`, lalu istiqomahlah”. Aku berkata: “ Wahai Rasulullah, apakah yang paling anda khawatirkan atasku?”. Beliau memegang lidah beliau sendiri, lalu bersabda: “ Ini.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Rasulullah SAW bersabda,“ Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya.” (Riwayat Athabrani dan Al Baihaqi). (*/sumber: rumaysho.com)