Siswa SD dan SMP ini Terpapar Covid-19, Seluruh Sekolah PTM 50%
ASSAJIDIN.COM — Dinas Pendidikan kembali mengembalikan proses pembelajaran tatap muka (PTM) jadi 50% dari sebelumnya sudah 100%.
Hal ini karena banyaknya siswa di Palembang terdeteksi kontak erat dengan Covid-19. Maka kebijakan tersebut dibuat sampai kondisi kembali aman untuk kembali PTM 100%. Atau jika sebaliknya maka belajar secara daring 100%.
Sebelumnya heboh karena beredar kabar banyak siswa terkena Covid-19, seperti SMP Negeri 10, 9, 17, 27 dan SD Negeri 142.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ahmad Zulinto mengakui jika siswa beberapa sekolah dasar dan menengah terindikasi Covid-19.
“Kemarin juga ada pemberitaan ada SMP yang sudah tutup yakni SMPN 27 karena ada indikasi positif covid-19 dan mulai hari ini kita liburkan selama 14 hari,” katanya, Jumat (14/2/2022).
Menurutnya, berdasarkan informasi Dinas Kesehatan Kota Palembang juga telah melakukan sampel ke beberapa sekolah dan ditemukan ada yang terindikasi terpapar Covid-19.
“Ini baru sampel dan sekolah yang sudah terindikasi yakni SMPN 10, 9, 17, 27 dan SD 142 serta salah satu pegawai kita juga ada. Sekolah-sekolah ini sudah kita tutup sementara,” katanya.
Maka dari hasil rapat tersebut pihaknya memutuskan untuk pembelajaran tatap muka di Kota Palembang kembali belajar PTM 50 persen.
“Jadi kita putuskan sekolah akan kembali ke level 2 yakni menerapkan 50 persen selama tiga hari, sisanya daring,” katanya.
Jika nanti, kasus terus naik tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan daring 100 persen. “Kita lihat dulu, ini juga masih ujicoba. Tapi jika ada sekolah salah satu siswanya terindikasi ya harus tutup sementara,” katanya.
Lanjut Zulinto, pihaknya akan segera membuat surat edaran ini agar sekolah kembali menerapkan PTM 50 persen.
“Secepatnya akan kita lakukan. Kita laporkan dulu ke Walikota Palembang. Senin insya Allah akan kita terapkan sehingga besok ada waktu guru untuk menyusun kembali jadwal pembelajaran,” katanya.
Pihaknya pun juga akan berkoordinasi dengan Dinkes untuk memfasilitasi pengecekan di sekolah yang terpapar untuk melakukan swab atau tes PCR.
“Kita juga akan mengecek kembali protokol kesehatan yang ada di sekolah. Karena ini juga bisa terjadi karena ada kelalaian dari pihak sekolah,” katanya. (pitria)