Makna Halalan Thoyiban dalam Menggunakan Harta
AsSAJIDIN.COM –Ada sejumlah etika Islam dalam menggunakan harta sesuai ajaran Alquran, apa saja?
Beberapa etika dalam menggunakan harta sesuai ajaran Al-Qur’an, diantaranya : memakan harta yang halal dan thoyyib, jangan makan berlebihan atau melampaui batas, jangan mengikuti langkah setan, makan makanan hewan yang disembelih karena Allah, jangan memakan harta dengan cara yang batil, jangan makan riba.
Sebaiknya makan makanan yang halal dan baik serta bertaqwa kepada Allah, makan makanan yang halal dan baik serta bersyukur kepada Allah.
Agar harta jadi berkah dan tentram maka dapat dilaksanakan sebagai berikut :
Pertama, memakan harta yang halal dan thayyib. Firman Allah Q,S Al Baqarah ayat 168
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي ٱلۡأَرۡضِ حَلَٰلٗا طَيِّبٗا وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٌ
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Dari ayat tersebut ada tiga yang perlu mendapat perhatikan : 1) Ayat tersebut menyeru kepada semua manusia tidak hanya mukmin atau muslim saja. 2) Makanlah apa saja yang ada di bumi yang halal dan thayyib. 3) Jangan mengikuti langkah setan karena menjadi musuh yang nyata. Memakan sesuatu yang tidak halal dan baik itu termasuk mengikuti langkah setan. Baik itu zatnya maupun cara memperolehnya.
Kedua, makan jangan berlebihan. Al-Qur’an melarang perbuatan yang melampaui batas dalam belanja dan menikmati rezeki yang baik. Allah tidak menyukai kepada mausia yang berlebihan. Termasuk perbuatan yang melampaui batas adalah pemborosan dalam mengkonsumsi makanan, atau berlebihan dalam mengkonsumsi makanan.
Firman Allah Q.S Al Maidah ayat 87
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُحَرِّمُواْ طَيِّبَٰتِ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكُمۡ وَلَا تَعۡتَدُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Pada ayat ini Allah SWT menunjukkan firmannya kepada kaum muslimin,yaitu melarang mereka mengharamkan bagi diri mereka segala yang baik yang telah dihalalkannya seperti makan, minum, pakaian, pernikahan, dan lain-lainnya yang baik dan halal
Perbuatan yang melampaui batas misalnya soal makan dapat diartikan dengan dua pengertian. Yaitu seseorang tetap makan makanan yang baik, yang halal, akan tetapi ia berlebih-lebihan atau terlalu banyak. Hal ini dapat merusak kesehatan dan merusak pikiran, sehingga kewajiban yang lain dapat terbengkelai. Agama Islam sangat mengutamakan kesederhanaan
Pengertian lainnya ialah melampaui batas berarti memakan sesuatu ynag tidak halal dan baik. Halal dan baik saja berpotensi merusak tubuh karena dikonsumsi terlalu banyak, maka yang tidak halal dan tidak baik itu dilarang dikonsumsi sebab lebih nyata dapat merusak organ tubuh manusia.
Ketiga, makan jangan mengikuti langkah setan. Firman Allah Q.S Al An’am ayat 142
وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَٰمِ حَمُولَةٗ وَفَرۡشٗاۚ كُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٞ
Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
Kemudian Allah memerintah kepada hamba-Nya supaya memakan rezeki yang Allah berikan dengan cara-cara yang halal dan baik. Sebaliknya cara yang tidak halal dan tidak baik merupakan langkah setan. Misalnya dengan korupsi, manipulasi dan sebagainya.
Dalam ayat lain Allah menjelaskan
أَلَمۡ تَرَوۡاْ أَنَّ ٱللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَأَسۡبَغَ عَلَيۡكُمۡ نِعَمَهُۥ ظَٰهِرَةٗ وَبَاطِنَةٗۗ وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يُجَٰدِلُ فِي ٱللَّهِ بِغَيۡرِ عِلۡمٖ وَلَا هُدٗى وَلَا كِتَٰبٖ مُّنِيرٖ
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS Luqman ayat 20).