MOZAIK ISLAM
Kisah Penyesalan Seorang Pedagang Ikan
AsSAJIDIN.COM — Suatu pagi, seorang pedagang Ikan mulai berjualan dipasar. Ia memasang papan bertuliskan “HARI INI DISINI JUAL IKAN SEGAR”.. Tidak lama datanglah seorang pembeli dan bertanya,
“Mengapa kau tulis HARI INI? Bukankah kau memang berjualan sekarang, bukan kemarin atau esok?”
Pedagang Ikan mengganti tulisan “DI SINI JUAL IKAN SEGAR”. Lalu datang pembeli ke 2 dan bertanya, “Mengapa kau tulis DI SINI? Bukankah memang di sini bukan disana?” Pedagang pun mengganti lagi dgn “JUAL IKAN SEGAR”.
Tidak lama Pembeli ke 3 datang dan bertanya, “Mengapa kau tulis Segar? Bukankah memang yang kau jual Ikan Segar bukan Ikan Busuk?” Pedagang pun mengganti lagi dengan “JUAL IKAN”.
Kemudian datanglah pembeli ke 4 yg bertanya, “Mengapa kau tulis kata Jual? Bukankah memang Ikan ini dijual bukan dipamerkan atau dibagikan gratis?”
Lalu dihapuslah kata Jual, dan tinggal “IKAN”. Tak lama datanglah pembeli ke 5 dan bertanya, “Mengapa kau tulis Ikan? Bukankah semua org tahu kau jual Ikan, bukan sayur atau daging?”
Pedagang pun menurunkan Papan itu dan beberapa hari kemudian dagangannya makin sepi pembeli karena jualannya sudah tidak menarik lagi.
Hikmah :
Apapun yang kita lakukan, dan bagaimanapun keadaan kita, pasti tidak akan lepas dari penilaian dan komentar orang lain.
Penilaian yang baik memang akan membuat kita bangga dan lebih bersemangat dalam menjalani hidup. Namun sebaliknya, penilaian buruk bisa membuat kita malu, tersinggung dan sakit hati bahkan kehilangan semangat.
Orang lain bebas berkomentar. Namun, kesuksesan itu tergantung keyakinan dan sikap kita sendiri.
Pandai-pandailah dalam menyaring perkataan yang masuk telinga kita. Jangan biarkan orang lain mengubah arah hidup yang telah kita tentukan.
Jadikan penilaian mereka sebagai koreksi jika memang baik namun tetaplah melangkah sesuai dengan apa yang kita yakini. Karena kita tidak akan pernah bisa mengendalikan apa yang orang lain pikirkan dan katakan.(*/sumber: motivasi hidup penyejuk hati)