Ambil Berkah dalam Bisnis Ekonomi Syariah

ASSAJIDIN.COM — Maraknya Ekonomi syariah di Indonesia khususnya Kota Palembang, diharapkan dengan benar dilandasi nilai nilai syariah.
Ekonomi Syariah timbul dalam rangka menjalankan prinsip syariah menjawab kebutuhan masyarakat umat islam.
Dalam perkembangan 10 tahun terakhir, Ekonomi Syariah mulai bangkit termasuk Perbankan Syariah. Hampir semua bank konvensional mendirikan dan mempunyai bank syariah.
Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Ekonomi Syariah, Amidi, SE, M.Si dalam wawancara ekslusif bersama Pimpinan Redaksi Assajidin H Bangun Lubis, Selasa (20/02/2020) disiarkan Youtobe Assajidin group.
Dalam aturan perundangan Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan bahwa bank dapat melaksanakan tiga sistem yaitu sistem konvensional, syariah dan konvensional dapat membuka cabang syariah.
“Hampir 90% masyarakat di Indonesia merupakan kaum muslim, dengan pangsa pasar yang besar, maka oleh itu para pelaku bisnis ekonomi mendasari syariah banyak bermunculan,”katanya.
Selama masa krisis tahun 1998 lalu, ternyata konsep konvensional tidak mampu menjawab tantangan krisis lalu. Justru konsep syariah mampu bertahan dengan mengandalkan prinsip syariah seperti prinsip keseimbangan, tanggungjawab, serta keadilan.
Namun, terlepas dari hal tersebut. Hal utama yang dapat diambil yaitu keberkahan. Pelaku bisnis ekonomi syariah menjadi titik sentral untuk mendapatkan keberkahan. Karena keberkahan tidak hanya mengambil dan memikirkan keuntungan besar saja, Namun dengan keuntungan sedikit dan berkah maka usaha pelaku bisnis akan berjalan dan berkembang.
“Masyarakat perlu memahami, BSI perlu proses perlahan untuk berjalan lebih baik lagi,” katanya.
Tidak hanya perbankan saja, lembaga keuangan lainnya, Hotel dan travel juga mendirikan bisnis dengan sistem syariah.
Ia menambahkan, dengan hadirnya konsep syariah kita harus mensyukuri dan memberi dukungan dengan salah satu cara beralih kepada bisnis syariah. Karena melalui ekonomi syariah kita harus memperkuat diri.
“Persoalan dilapangan haruslah di maklumi karena pelaku bisnis syariah sedang memperbaiki,”katanya. (*)
Penulis: tri jumartini