Tunaikanlah Ibadah Agama dengan Tekun dan Terus Menerus

PALEMBANG – Tidak masanya lagi kita membiarkan diri hanyut hanya memikirkan kehidupan dunia belaka. Tapi hendaklah tekun beribadah dan terus menerus.

Luaskan syiar agama, tanpa merasa bersalah dengan aturan- aturan agama. Jangan sampai terjebak dalam pernyataan tentang adanya perbedaan.

Sebagian orang katanya Ustadz Jel Fatullah yang berasal dari Padang, Sumbar ini, suka membid’ahkan saudara semuslim, padahal perli ilmu untuk menyataan bid’ah hingga 16 syarat.

Sehingga, lebih baik apa yg diajarkan para ulama dengan hadist-hadist yang sahih, dan oleh karena itu kita perlu terus belajar ilmu agama.

Dengan belajar ilmu agama maka kita katanya akan banyak memahami syarat beribadah dan tidak merasa bersalah dalam menjakankannya.

Ia meminta terjebak dalam khilafiah dalam me jalankan agama yang bisa membuat kita lemah dalam menjalankan ibadah agama.

Tapi usahakanlah tekun beribadah dalam urusan agama Islam, karena kita diperintahkan Allah untuk tekun dan takwa dalam menjalankan ibadah.

Rasulullah bersabda, kira-kira isinya, lakukan ibadah agama dengan tekun sesuai kemampuanmu dan terus menerus.

Ustadz jel yang juga Presiden WHC ( Word Human Care) Indonesia ini, menguraikan, sesuai dengan apa yang diinginkan Allah dan Rasulullah, bahwa ketakwaan itu adalah bagaimana menjalankan ibadah secara berkualitas dan terua menerus.

Lakukanlah ibadah ujar dia, dengan ibadah fisik yang baik, ibadah dengan hati dan juga ibadah materi untuk bisa membangun Islam dengan makin berkualitas.

Ia mencontohkan, bahwa ibadah yang baik adalah salat yang tidak boleh tinggal dan ibadah jiwa yaitu dengan ketekunan hati yakin kepada Allah.

Lalu suka berinfak sodakoh, untuk membantu saudara kita yang membutuhkan. Apalagi masa-masa sekarang banyak diantar kita yang membutuhkan sodakoh dan infak kita.

Ia mengharapkan, ummat Islam harus menjaga iman yang kuat dan terus-menerus mengerjakan ibadah yang rutin agar kekuatan iman makin kuat dan dapat memberikan jalan keluar dari permasalahan keduniawian ini.

Reporter: Bangun Lubis