Covid-19, Kriminalitas dan Upaya Menjaga Kesehatan Mental

ASSAJIDIN.COM — Awal tahun 2020 seluruh dunia temasuk Indonesia diguncang oleh penyakit yang berasal dari virus aneh yang bernama Corona virus disease 2019 (Covid 19), virus ini menular dengan cepat antar manusia lalu menyerang pernafasan.
Secara umum gejala virus ini adalah flu, batuk, demam dan kehilangan aroma penciuman.
Covid 19 kurang lebih 8 bulan sudah menghantam indonesia tentunya memiliki dampak yang besar tehadap kehidupan manusia dari berbagai sektor, bukan hanya dari aspek kesehatan saja, namun juga berpengaruh terharap kehidupan sosial dan ekonomi.
Selanjutnya jika kehidupan sosial terganggu maka akan berimbas pada ekonomi, misalnya krisis yang berdampak terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masal diberbagai sektor.
Sedangkan virus ini sudah kurang lebih 8 bulan menghantam stabilitas kehidupan di indonesia, otomatis ekonomi kacau dan bisa menjadi faktor orang – orang untuk melakukan tindakan kriminal.
Sementara itu, Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang mencatat dalam dua bulan terakhir terjadi peningkatan pengungkapan kasus tindak pidana 3C pencurian dan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian sepeda motor (curanmor).
Kasubag Humas Polrestabes Palembang, AKP Irene mengatakan, selama kurun waktu dua bulan dari Agustus hingga September 2020 terjadi peningkatan pengungkapan kasus di Palembang.
“Untuk menekan angka kejahatan di Palembang, kita mencatat baik di Polrestabes maupun di Polsek-polsek terjadi peningkatan pengungkapan kasus guna menimalisir tindak kejahatan di Palembang,” ujarnya.
AKP Irene menjelaskan, bahwa Polrestabes dan Polsek jajaran mampu mengungkap kasus sebanyak 49 kasus Curat, 60 kasus Curas dan 6 kasus curanmor selama Agustus.
Lalu terjadi peningkatan pengungkapan kasus di bulan september, untuk ungkap kasus Curat sebanyak 60 kasus dan 10 kasus Curas.
“Dari hasil pendataan yang kita terima, hanya Curanmor yang tindak kejahatan terus meningkat selama dua bulan tersebut kurang lebih 5 %, saat bulan Agustus 2020 ada 23 laporan polisi dan yang berhasil di ungkap sebanyak 6 kasus, walau jumlah kasus naik namun upaya pengungkapan kasusnya juga naik dan upaya pencegahan sudah sering kami lakukan demi kenyamanan masyarakat” katanya.
Sedangkan untuk September 2020, ada 28 laporan polisi dan berhasil di ungkap 7 kasus saja. “Dengan kondisi seperti kita melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap kasus ini, dengan melakukan patroli rutin di daerah rawan, mari sama sama mulai dari diri sendiri mengerti akan keamanan jangan memberikan kesempatan keapada seseorng untuk melakukan tindak kejahatan, untuk itu kepada masyarakat disuahakan agar menghindari daerah rawan untuk mencegah terjadinya tindak pidana kejahatan, sedangkan untuk kendaraan sendiri bila tidak digunakan agar di masukan ke dalam rumah dan bila berpergian harap diparkirkan di tempat yang ramai serta ditembahkan kunci pengaman,”tutupnya.
Kesehatan Mental
Mardiah Hayati. M.Psi, psikolog yang juga dosen di STMIK Bina Sriwijaya mengatakan “ berbagai kasus tindakan kriminal dipengaruhi oleh berbagai faktor apalagi dimasa Covid 19 ini, semua orang terdampak dan mengalami kesulitan.

Terjadi peningkatan angka pengangguran, meskipun disaat situasi sulit seperti ini setiap orang harus tetap memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga menambah beban setres lalu mempengaruhi kesehatan mental dan berujung melakukan tindakan kriminal, untuk itu penting bagi kita untuk mengisi waktu kosong dengan melakukan tindakan positif agar bisa merawat kesehatan mental kita,” katanya.
Lanjut dia, “ Sekarang kita bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah dalam waktu dekat akan melaksanakan program migitasi perubahan perilaku kesehatan mental, program itu akan berkolaborasi dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan psikolog. Sasaranya adalah semua masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan mental masyarakat karena itu sangat penting disituasi covid 19 sekarang ini,” tutupnya.(*)
Penulis: Edo P