Fahira Jenuh Belajar Daring, Kangen Sekolah

ASSAJIDIN.COM — Gelombang Pandemi Covid-19 yang juga menyebabkan perubahan di sektor pendidikan dari tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menimbulkan kejenuhan tersendiri.
Pasalnya, sejak 8 bulan mereka harus menjalani PJJ untuk menghindari kluster baru penyebaran Covid-19.
Seperti yang diungkapkan Fahira, salah satu siswa SD Negeri 57 Palembang saat mengumpulkan tugas ke sekolah, Selasa (3/11/2020).
“Iya, jenuh sudah sejak Maret belajar daring,” tuturnya.
Fahira mengaku mengumpulkan tugas sebagaimana rekan-rekan lain karena smartphone nya terganggu sehingga harus mengumpul tugas ke sekolah.
Sementara itu dikatakan Kepala SD Negeri 57 Palembang M Fazkurullah SPd MSi mengaku memang banyak keluhan siswa maupun orang tua tentang PJJ. Apalagi memang waktu PJJ ini berlangsung cukup lama sejak Pandemi Covid-19 mulai ada di Palembang.
“Tapi bagaimana lagi, kita melayani daring dan tatap muka dengan jadwal tersendiri bagi yang terkendala smartphone,” jelasnya.
Ia menambahkan saat ini proses pembelajaran daring masih tetap dilakukan sesuai dengan arahan Dinas Pendidikan Kota Palembang.
Namun, memang tidak semua belajar daring ini berjalan lancar ada saja kendala.
“Seperti ini ada beberapa siswa yang datang ke sekolah karena mereka terkendala belajar daring seperti tidak punya hp,” jelasnya.
Sehingga, pihak sekolah memberikan solusi yakni memanggil siswa yang terkendala ini untuk belajar secara langsung disekolah namun dengan tetap menerapkan prokes.
“Kita panggil mereka juga atas persetujuan wali siswa. Jadi mereka datang ini diantar orang tua, lalu belajar disini namun menerapkan prokes. Kalau datang ke sekolah tidak pakai masker kita suruh pulang,” ungkap dia.
Pihaknya pun juga membagi siswa agar tidak terjadi penumpukan. Misal, dalam satu kelas ada 10 orang terkendala dibagi dua.
“Waktunya juga tidak lama kita bagi dari jam 8 sampai jam 9 lalu istirahat bentar dari jam 9.30 sampai jam 11. Sudah selesai mereka langsung pulang,” jelasnya
Sementara itu, Evi Wahyuni, Walikelas 5B mengatakan siswa yang datang ke sekolah ini adalah siswa yang mengalami kendala belajar daring sehingga mengharuskan mereka datang.
“Mereka ini ada yang tidak punya hp, ada juga punya hp tapi hpnya jadul, ada juga yang tidak punya kuota karena pembagian kuota ada yang belum dapat serta ada yang datang karena ingin belajar lebih jelas lagi,” ujarnya.
Namun, semua itu dilakukan atas persetujuan wali siswa dengan datang menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Mereka ini belajar hanya satu jam, setelah itu langsung pulang. Ini baru kita gelar senin kemarin dan bagi yang tidak terkendala tetap melaksanakan pembelajaran secara daring,” pungkasnya. (*/Assajidingroup/sugi)