Bullying (Mengolok-olok) Berdampak Negatif Terhadap Psikologis Korban

ASSAJIDIN.COM –Aksi bullying menjadi prilaku yang memprihatinkan lantaran dampak psikologis yang ditimbulkan pada diri korban. Bahkan, Women Crisis Center (WCC) menilai banyak diantaranya korban kasus bullying takut melaporkan kepada pihak yang berwenang.
Belum lama ini pun, kasus bullying terhadap perempuan terjadi lagi di lingkungan kerja. Seorang jurnalis yang diduga dibully oleh oknum pejabat di Kota Palembang dan telah terjadi kedua kalinya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif WCC Yeni Roslaini Izi mengungkapkan turut prihatin atas kejadian tersebut. Ia mengatakan, kasus bully terhadap perempuan tidak hanya terjadi di sekolah, lingkungan rumah, juga terjadi di tempat kerja.
“Kondisi setiap orang saat dibully ada yang menganggapnya angin lalu, dan yang terparah bisa berdampak buruk terhadap kondisi psikologisnya dan sampai ada korban yang menyalahkan diri sendiri,” katanya, Sabtu (11/7/2020).
Sebaiknya, saat mendapatkan bullying, korban jangan diam. Harus berani menyampaikan kepada yang berwenang. Meski sejauh ini masih banyak yang merasa takut tidak didengar bahkan berujung disalahkan.
“Terutama pejabat, sebaiknya memberi contoh dan tidak memberikan stigma negatif terhadap oramg yang sembuh dari Covid-19. Oknum harusnya diberi teguran dan diberi pemahaman bahwa orang yang sembuh dari Covid-19 tidak menular. Ini patal dilakukan,” katanya.
Yeni mengatakan, banyak perempuan takut melaporkan karena aksi bullying banyak terjadi di kalangan relasi yang tidak seimbang. Seperti, dari atasannya, orang yang punya kedudukan lebih tinggi, atau gurunya.
“Kasus seperti ini justru korban lebih banyak memendam, takut tidak dipercaya, karena tidak terlihat langsung dampaknya, ini yang mengkhawatirkan,” katanya. (*/Sumber: maklumatnews.com/karmayel-arrazi)