Cari Donatur untuk Cetak Alquran Terjemah Bahasa Palembang
Pendistribusian tidak Diperjualbelikan
ASSAJIDIN.COM — Baru-baru ini UIN Raden Fatah Palembang telah merampungkan terjemahan Alquran berbahasa Palembang yang sudah diluncurkan Kementerian Agama di Jakarta.
Alquran terjemahan bahasa Palembang sudah dicetak namun jumlahnya terbatas.
UIN Raden Fatah Palembang berinisiatif meminta bantuan kepada pemerintah daerah untuk membantu memperbanyak pencetakan alquran ini.
Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof DRS. HM Sirozi, MA. PHD berharap agar pemerintah daerah baik Pemprov Sumsel maupun Pemkot Palembang bisa membantu memperbanyak alquran ini.
“Ini adalah bagian dari karya masyarakat kota palembang, kita (UIN,red) hanya koordinator dan fasilitator saja. Kita ingin pemerintah bantu melakukan sosialisasi dan dapat membantu penggandaan karena kementrian hanya memberikan 100 eksemplar saja,” jelasnya, Rabu (8/1/2020).
Sedangkan kebutuhan yang diperlukan untuk disebarkan ini yakni 1000 hingga 2000 untuk disebar ke seluruh kabupaten/kota di Sumsel hingga di seluruh Indonesia bahkan sampai ke negara tetangga seperti Malaysia dan lainnya.
“Ini akan kita sebarkan ke semua tempat, dan tak akan dikomersilkan. Karena itu kita akan mencari bantuan kepada pemda, BUMN, BUMD untuk memperbanyak pencetakan Alquran terjemah bahasa Palembang ini,” kata Sirozi.
Dikatakannya, pembuatan alquran terjemahan bahasa Palembang ini sebagai bentuk amal jariah sehingga tak akan diperjualbelikan.
“Jika tanggapan masyarakat bagus ke depan terus akan kita carikan dana untuk memperbanyak ini,” tegasnya.
Saat ini, Alquran ini memang belum beredar. Nantinya, setelah di launching dalam waktu dekat maka akan segera disebar dibeberapa tempat.
“Saat ini Alqurannya masih di Kementrian pusat. Nanti setelah launching dapat 100 ekesemplar ini kita sebar dulu prioritaskan ke kabupaten/kota dan selanjutnya jika sudah diperbanyak kita juga akan perbanyak sebar di kota Palembang,” tegas dia.
Tujuan pembuatan Alquran terjemahan bahasa Palembang ini memiliki tiga nilai penting yakni mulai dari sisi akademik, kebudayaan dan keagamaan.
Alquran ini sendiri, kata dia memiliki halaman sampai 951 halaman. Tak hanya itu, kulitnya pun berwarna merah dengan bercorak motif kain songket.
“Kedepan kita juga tengah mengajukan lagi untuk membuat Alquran terjemahan dalam bahasa Komering. Karena bahasa Komering ini agak sulit dan mempunyai keunikan sendiri,” bebernya.
Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesra Setda Pemprov Sumsel, Akhmad Najib mengatakan sangat mengapresiasi dan mendukung alquran terjemahan bahasa Palembang ini.
“Ya, kita sangat mendukung karena bahasa Palembang yang sebenarnya ini banyak yang tidak tahu. Kalau bahasa Palembang sehari-hari ini beda,” tegasnya.
Pihaknya juga akan membantu mendorong memperbanyak alquran ini melalui dana CSR, pemda dan lain sebagainya.
Sementara itu, Asisten III Setda Kota Palembang, Agus Kelana mengaku pihaknya akan merapatkan dulu untuk menganggarkan dana memperbanyak Alquran terjemahan ini.
Ia mengatakan seperti jam ke nol yang ada di sekolah. Pihaknya berharap alquran terjemahan ini juga akan sampai ke sekolah-sekolah yang ada di kota Palembang.(*/sumber: tribunsumsel.com)