NASIONAL

Sembilan Wilayah di Palembang Terendam Banjir

AsSAJIDIN.COM — Permasalahan banjir di Kota Palembang sepertinya tak pernah tuntas. Hujan berjam-jam lamanya pada Rabu malam (18/12/2019) membuat banjir di sembilan wilayah. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang mengklaim disebabkan air sungai yang pasang.

Berdasarkan pantauan, banjir terjadi lantaran masih banyaknya drainase yang tidak berfungsi dengan baik, terutama di kawasan lingkungan rumah penduduk. Sementara wilayah yang terkena banjir tersebut adalah Sapta Marga, M Isa, pertigaan Mayor Ruslan, Sekip, Sungai Buah, Sungai Bendung, PTC dan R Soekamto.

Banyak warga yang terkendala aktivitasnya lantaran rumah yang terendam banjir. Salah seorang warga Sekip, Septa mengatakan, banjir mulai merendam rumah-rumah dan kawasan Sekip tempat ia tinggal sejak semalam. Bahkan hingga Kamis D19/12/2019) air masih belum surut dan menyebabkan aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.

“Harusnya saya kerja, tapi karena rumah kebanjiran dan motor tidak bisa lewat, jadi tidak kerja hari ini. Ojek online juga tidak menolak kalau banjirnya tinggi seperti ini, bisa mati mesin,” katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Bastari Yusak mengatakan, banjir yang menimpa kota Palembang terjadi karena sungai musi saat ini sedang pasang. Saluran air / drainase sudah dilakukan perbaikan tetapi masih ada yang tidak berfungsi dengan baik.

Lihat Juga :  Menerima, Mencatat, Membayarkan dan Meraih Kepercayaan Muzakki Kunci Sukses Pengelolaan Zakat

“Kalau pompa yang kami punya semuanya dalam keadaan baik, dan semua beroperasi tapi karena sungai di Palembang sedang pasang jadi sulit untuk mengatasi banjir tersebut,” ujarnya, Kamis (19/12/2019).

Bastari mengatakan, sembilan wilayah terkena banjir itu merupakan titik banjir yang parah. Selain itu, yang menyebabkan banjir lantaran Pompanisasi Sungai Bendung belum beroperasi saat ini.

“Kalau Pompa banjir bedung sudah beroperasi penuh maka Kota Palembang tidak akan banjir lagi, kemungkinan pada 30 Desember 2019 pompa banjir bendung akan beroperasi penuh,” jelasnya.

Salah satu upaya yang juga akan dilakukan untuk mengatasi banjir, pada tahun 2020 mendatang pihaknya akan kembali membangun tiga kolam retensi.”Tahun depan kita akan bangun tiga kolam retensi ini yakni di Kancil Putih, AAL tepatnya di belakang Citra Grand City dan Kalidoni,” katanya.

Dia mengatakan, tiga kolam ini tinggal menunggu pembangunan saja, sebab lahan telah selesai dibebaskan. Di Kancil Putih memiliki luas lahan 6000 meter persegi, AAL yakni 2 hektar dan Kalidoni 1 hektar

Lihat Juga :  Ternyata Tradisi Pemberian THR Hanya Ada di Indonesia, Berikut Sejarah Asal Mula THR

“Kalau tahun ini kita sudah bangun tiga kolam retensi yakni di Brimob, Tanjung Sari dan Tanjung Burung. Dan total hingga saat ini kita memiliki 28 kolam retensi,” ujarnya.

Namun, jumlah ini memang masih belum ideal karena sebenarnya kalau untuk idealnya kota Palembang butuh 77 kolam retensi. “Artinya kita masih kurang sekitar 50an lagi namun memang tak musah untuk membuat kolam retensi ini karena terkendala lahan,” terangnya.

Sejak dulu, kata dia permasalahan pembangunan kolam retensi ini tidak lepas dari lahan yang tidak memadai. Meskipun ada tetapi harganya sangat mahal. “Lahan ini yamg sulit karena masyarakat tidak mau kalau tanahnya dijual untuk pembangunan kolam retensi,” katanya

Dengan jumlah kolam retensi yang bertambah, PUPR juga mestinya terus memperbaiki saluran air yang mengalir ke kolam retensi. Sehingga genangan air dan banjir tuntas selain juga menambah pompa air di kolam retensi.

“Setiap tahun akan terus kita upayakan untuk pembangunan kolam retensi ini dan memperbaiki saluran air,” katanya. (*/Sumber: maklumatnews,com/Kamayel Ar-Razi)

Back to top button