Menag Fachrul Razi Imbau Selain Arabnya Berdoa juga Pakai Bahasa Indonesia di Masjid
ASSAJIDIN.COM —
MENTERI Agama (Menag) Fachrul Razi menyerukan imam-imam di masjid untuk memanjatkan doa menggunakan Bahasa Indonesia. Sebab menurutnya tidak semua umat Islam bisa bahasa Arab.
“Dalam berdoa gunakan juga bahasa Indonesia agar umat dan masyarakat mengerti, karena tidak semua umat, warga bangsa ini mengerti bahasa Arab,” ujar Fachrul Razi.
Hal itu ia sampaikan ketika membuka Lokakarya Peningkatan Peran dan Fungsi Imam Tetap Masjid, di suatu hotel di Manggadua, Jakarta Pusat, sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemenag pada Kamis (31/10/2019).
Fachrul Razi mengatakan doa memakai bahasa Arab tetap dipertahankan namun doa menggunakan Bahasa Indonesia bisa disisipkan saat memberi khutbah.
Lebih lanjut Kemenag dalam waktu dekat akan memberikan pelatihan untuk menambah pengalaman, keilmuan dan wawasan para imam masjid di Indonesia, agar terus dapat memberikan syiar dan dakwah rahmatan lil alamin kepada masyarakat.
“Para imam juga harus ditanamkan nilai-nilai Pancasila yang cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu tentunya penguasaan keislaman,” ucap Fachrul Razi.
“Dalam waktu dekat kita akan membuat pelatihan-pelatihan para imam masjid, yang bekerjasama dengan ormas-ormas seperti Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah dan ormas lainnya,” katanya.
Sementara itu Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin mendukung diadakannya pelatihan-pelatihan bagi para imam masjid. Pelatihan itu untuk mengembangkan wawasan para imam masjid serta guna membentuk jiwa nasionalisme.
“Pada umumnya pengelolaan masjid berhubungan dengan pengaturan alokasi dana untuk biaya operasional kegiatan masjid. Umumnya kegiatan masjid selama ini yang dipahami tak jauh dari kegiatan salat. Padahal bisa lebih luas, misalnya, pengajian atau pesantren kilat,” tuturnya.
Selain itu, kata Muhammadiyah Amin, masjid juga bisa digunakan untuk kegiatan sosial semacam pendidikan keterampilan, pemeliharaan dan perawatan kesehatan, apalagi pengembangan keilmuan yang non agamawi jarang jadi pilihan di kebanyakan dari 741 ribu masjid di seluruh Indonesia. (*/CNNINDONESIA)